POPULER HARI INI: RR Tanya Jokowi Mau Bawa Indonesia Kemana Hingga Saran Jimly Hadapi Habib Rizieq

21 November 2020, 12:30 WIB
Ekonom senior Rizal Ramli bersama Menko Polhukam Mahfud MD. /Foto: Twitter @RamliRizal/

SEPUTARTANGSEL.COM - Utang luar negeri Indonesia kian membengkak. Saat ini, diketahui mencapai sebesar Rp5.759 triliun.

Atas utang yang kian membengkak tersebut, Ekonom Rizal Ramli memberi pertanyaan kepada Presiden Jokowi (Joko Widodo).

Rizal Ramli (RR) mempertanyakan kepada Jokowi, Indonesia akan dibawa kemana dengan utang yang bejibun itu.

Baca Juga: Lima Drama Komedi Korea Terbaik Sepanjang Masa, dari Welcome to Waikiki hingga Reply 1988

Baca Juga: Rapper Lil Wayne Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara, Begini Sebabnya

Berita ini merupakan salah satu dari tiga artikel terpopuler di kalangan pembaca Seputartangsel.com pada Jumat 20 November 2020 kemarin.

Berikut ulasan selengkapnya.

1. Utang Luar Negeri Indonesia Rp5.759 Triliun, Rizal Ramli: Mas Jokowi, Mau Dibawa Kemana RI?

Tidak hanya itu, Rizal Ramli juga menyindir bahwa untuk membayar bunga utang harus berhutang lagi.

Menurut Rizal Ramli, utang Indonesia saat ini sudah terlalu banyak dan berlebihan.

Baca Juga: Begini Cara Menurunkan Berat Badan yang Efektif dan Aman

Baca Juga: Siap-siap, Besok Kuota Internet Gratis Kemdikbud Disalurkan, Jangan Sampai Terlewatkan

"Mas Jokowi, mau dibawa kemana RI? Surat utang bunganya semakin mahal. Untuk bayar bunga utang saja, harus ngutang lagi. Makin parah. Makanya mulai ganti strategi jadi “pengemis utang bilateral” dari satu negara ke negara lain, itupun dapatnya recehan, itu yg bikin ‘shock’," ujar Rizal Ramli melalui akun Twitter @RamliRizal.

Baca selengkapnya: Utang Luar Negeri Indonesia Rp5.759 Triliun, Rizal Ramli: Mas Jokowi, Mau Dibawa Kemana RI?

2. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo: Habib Luthfi Berpesan Agar Tegas dan Tak Ragu Bertindak

Semua pihak ditekankan agar kompak merajut kembali nilai-nilai kebangsaan di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Aksi Boikot Terhadap Israel Disebut AS Sebagai Anti Semitisme

Baca Juga: Pekerja Rokok Berharap Pemerintah Punya Hati dan Tak Naikkan Cukai

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam pertemuan di kediaman Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Habib Luthfi bin Yahya di Pekalongan pada Kamis, 19 November 2020.

Ganjar Pranowo bersama Kepala Kepolisian Daerah Irjen Polisi Achmad Luthfi dalam pertemuan itu mendapat arahan dari Habib Luthfi bin Yahya, tentang bagaimana para aparatur negara tidak ragu bertindak dan bersikap dalam menangani pandemi Covid-19.

Baca selengkapnya: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo: Habib Luthfi Berpesan Agar Tegas dan Tak Ragu Bertindak

3. Jimly Asshidiqie: Menghadapi Habib Rizieq, Negara Jangan Gunakan Ideologi dan Teologi Perang

Isu politik dan agama selalu menjadi topik hangat di seluruh negara tak terkecuali Indonesia.

Baca Juga: Lima Positif Covid-19 di Acara Habib Rizieq di Megamendung, Ridwan Kamil Beri Sanksi Bupati Bogor

Baca Juga: Lebanon Tolak Kompromi Dengan Israel Soal Kedaulatannya Dalam Negosiasi Perbatasan Laut

Di banyak negara konflik antara politik dan agama memicu terjadinya radikalisme hingga rasialisme.

Di Indonesia, dalam beberapa beberapa minggu terakhir terfokus pada sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang notabene sebagai pemuka agama.

Baca selengkapnya: Jimly Asshidiqie: Menghadapi Habib Rizieq, Negara Jangan Gunakan Ideologi dan Teologi Perang ***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler