Empat Tahun Terakhir, 'Opung' Luhut Tak Kurang Empat Kali Rangkap Jabatan

26 November 2020, 21:18 WIB
foto Menko Luhut Binsar Panjaitan /Instagram.com/@luhut.pandjaitan

SEPUTARTANGSEL.COM - Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam kasus suap perizinan ekspor benih lobster menyebabkan pos kabinet harus diisi pengganti menteri sementara.

Presiden Jokowi (Joko Widodo) pun tak menunggu lama dan langsung menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk menjadi caretaker Menteri Kelautan dan Perikanan 

Bagi Luhut, tugas dan jabatan baru ini bukan pertama kalinya ia merangkap tugas menteri seperti saat ini.

Baca Juga: Wali Kota Depok, Mohammad Idris Positif Covid-19

Baca Juga: Mengalahkan Mark Zuckerberg, Berikut Fakta Tentang Elon Musk

Dalam kurun 4 tahun terakhir di kabinet Kerja (2014) dan Indonesia Maju (2019), seidkitnya Luhut pernah merangkap jabatan hingga 4 kali.

Posisi tersebut terdiri dari 3 kali ditunjuk Presiden Jokowi untuk menggantikan menteri yang sedang kosong posisinya.

Alhasil banyak kalangan melabeli mantan serdadu ini dengan julukan 'menteri segala urusan'.

Baca Juga: Akademisi UGM Sarankan Pemerintah Melarang Reuni 212 yang Akan Digelar di Monas

Baca Juga: Trauma, Meghan Markle Mengaku Keguguran

Meski demikian, pria kelahiran Toba Samosir, Sumatera Utara, 73 tahun yang lalu itu tetap pede menjalankan tugas tersebut.

Luhut pernah menjadi pejabat sementara Menteri ESDM di tahun 2016. Kala itu, reshuffle kabinet dilakukan di beberapa pos kementerian termasuk Kementerian ESDM.

Ia menggantikan sementara Arcandra Tahar yang diberhentikan dengan hormat karena permasalahan dwi kewarganegaraan.

Baca Juga: Sempat Buron, Dua Tersangka Kasus Ekspor Benih Lobster Akhirnya Serahkan Diri ke KPK

Baca Juga: Syarat dan Cara Cek Bantuan Subsidi Gaji Rp1,8 Juta Bagi Guru Honorer dan Pendidik Non PNS

Berlanjut di tahun 2020, Luhut juga pernah ditunjuk menjadi  Ad Interim Menteri Perhubungan belum lama ini pada Maret lalu.

Menhub Budi Karya Sumadi yang positif Covid-19, terpaksa pos menteri harus digantikan dan Luhut jadi caretaker.

Tak hanya pos menteri, untuk urusan pandemi pun Presiden Jokowi memberi kepercayaan penuh unutk menekan angka positif Covid-19 di 9 Provinsi.

Baca Juga: Cukup dari Rumah, Bayar Pajak Bisa Secara Online, Begini Caranya

Baca Juga: Terlibat Prostitusi Online, Dua Artis Tanah Air Ditangkap di Hotel Sunter, Jakut

Bulan September lalu, Luhut ditunjuk sebagai Koordinator Satgas Penanganan Covid-19 yang bertugas menekan kasus positif Covid-19 di 9 Provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Utara, dan Papua.

Hebatnya lagi, Luhut bersama Kepala BNPB Doni Monardo menekan angka positif Covid-19 di 9 Provinsi dalam waktu 2 pekan.

Selain menekan angka kasus baru, Luhut juga ditugaskan memulihkan ekonomi dari provinsi yang paling tersampak akibat pandemi ini.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka, Kapasitas Kelas Hanya 50 Persen, Nadiem: Minimal Harus Dua Shift

Baca Juga: Acara Habib Rizieq di Megamendung Naik ke Status Penyidikan, Polda Segera Tetapkan Tersangka

Terbaru, lagi-lagi Lord Luhut dipercaya Jokowi untuk menjalankan tugas Menteri Kelautan dan Perikanan.

Sebab, Edhy Prabowo yang merupakan Menteri Kelautan dan Perikanan ditetapkan sebagai tersangka penerima suap terkait urusan perizinan ekspor benih lobster atau benur oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tugas Luhut di KKP pun akan berakhir jika Jokowi sudah menunjuk dan melantik menteri baru KKP dalam waktu yang belum ditentukan.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler