SEPUTARTANGSEL.COM - Kasus pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J kini telah memasuki babak baru.
Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka dan mengakui perbuatannya sebagai dalang pembunuhan terhadap Brigadir J.
Meski sudah diakui oleh Ferdy Sambo, tetapi motif pembunuhan tersebut tidak akan diumumkan ke publik karena sejumlah alasan.
Sementara itu, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengatakan motif Ferdy Sambo membunuh Brigadir J adalah terkait urusan seksual, perjudian, dan narkoba.
Meski demikian, Sugeng enggan menjelaskan detail pernyataannya tersebut lantaran dianggapnya sebagai aib.
Namun, hal ini justru kembali menyulut rasa penasaran publik. Masyarakat pun menghubung-hubungkan pembunuhan Brigadir J dengan sosok AKP Rita Yuliana.
Baca Juga: Zoya Amirin Didesak Minta Maaf pada Keluarga Brigadir J Soal Pelecehan Istri Ferdy Sambo
Banyak yang menduga AKP Rita Yuliana sebagai wanita simpanan Sambo. Bahkan, beredar informasi yang mengatakan keduanya sudah menikah.
Di tengah ramainya sorotan publik terhadap kasus ini, muncul informasi yang mengatakan bahwa motif pembunuhan Brigadir J yang sebenarnya adalah karena istri Sambo, Putri Candrawathi mengetahui kehamilan AKP Rita Yuliana.
Informasi tersebut menjadi viral setelah kanal YouTube 212 TV mengunggah video berjudul "Breaking news || Pengakuan Akp Rita benar2 mengejutkan publik." pada Sabtu, 13 Agustus 2022.
Baca Juga: Jelang Kemerdekaan RI, Yuk Ketahui Sejarah Nama Indonesia dari Nusantara Hingga Hindia Belanda
Hingga saat artikel ini ditulis, video tersebut sudah ditonton sebanyak 10.650 kali dan disukai 83 kali.
Pada thumbnail video, terlihat potret seorang wanita mengenakan kemeja putih yang diklaim sebagai AKP Rita Yuliana tengah diinterogasi oleh dua orang anggota Kepolisian.
"TERNYATA BEGINI…!!!
KEHAMILAN RITA DI KETAHUI IBU PUTRI, INILAH PENYEBAB SAMBO KALAP HINGGA HABISI BRIGADIR J," bunyi narasi pada thumbnail video, dikutip dari kanal YouTube 212 TV pada Minggu, 14 Agustus 2022.
Namun setelah ditelusuri SeputarTangsel.com, klaim yang mengatakan bahwa Putri Candrawathi mengetahui kehamilan AKP Rita Yuliana jadi motif Ferdy Sambo membunuh Brigadir J adalah tidak benar.
Faktanya, hingga saat ini AKP Rita Yuliana belum memberikan konfirmasi apapun terkait kabar kedekatannya dengan Sambo.
Berdasarkan informasi terakhir dari akun Instagram AKP Rita Yuliana @ritasorchayuliana, dirinya hanya mengunggah ulang pernyataan dari temannya yang sudah dikenal sejak 6 tahun lalu.
Baca Juga: Kode 303 Judi Online dan Slot Jadi Atensi Kapolri, Semua Polda Diminta Sikat Habis
Baca Juga: Keluarga Brigadir J: Pak FS dan Bu PC Jangan Terlalu Banyak Buat Skenario, Apakah Anda Tidak Capek?
"Saya kenal kakak Rita Sorcha Yuliana sudah lama hampir 6 tahun dan kami berteman baik saya tahu banget sebenernya kak Rita seperti apa," tulis akun @cyntiaardila.ym.
"Pertama kali kenal di istana negara jogja saat saya perform juga kak Rita ditugaskan untuk bernyanyi perwakilan dari Polwan Polda Jogja," sambungnya.
Rita pun hanya menjawab pernyataan temannya itu dengan pengakuan rindu.
"Kangen eh. Ga kerasa 6 tahun yg lalu yah," ujarnya.
Sementara itu, di dalam video berdurasi 8 menit 16 detik itu tidak terkandung informasi seperti apa yang diklaim pada judul.
Video itu hanya terdapat cuplikan video sejumlah pernyataan tokoh, salah satunya Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun terkait isu hubungan AKP Rita Yuliana dengan Ferdy Sambo.
Selain itu, foto yang digunakan pada thumbnail video tersebut bukanlah sosok AKP Rita Yuliana, melainkan orang lain yang tidak diketahui identitasnya.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan Putri Candrawathi tahu kehamilan AKP Rita Yuliana menjadi motif pembunuhan Brigadir J adalah hoaks.
Hoaks terkait istri Ferdy Sambo dan AKP Rita Yuliana itu termasuk jenis fabricated content, di mana seratus persen isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Simak kabar lengkap tentang Pembunuhan Brigadir J di Topik Khusus berikut: KLIK DI SINI. ***