SEPUTARTANGSEL.COM - Irjen Ferdy Sambo kini tengah menjadi santer pembicaraan publik setelah akui keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Tak hanya sampai di situ, mantan Kadiv Propam Polri itu juga diduga terlibat dalam penembakan terhadap 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek pada tahun 2020 silam.
Kala itu, sebanyak 6 laskar FPI tewas secara mengenaskan. Tak banyak yang tahu mengenai detail peristiwa tersebut karena CCTV yang mati di lokasi kejadian.
Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menilai Ferdy Sambo sudah terbiasa dalam melakukan kejahatan.
Hal itulah yang menurutnya membuat karier Ferdy Sambo yang semula cemerlang menjadi ambruk seketika.
"Seorang perwira tinggi yang kariernya melesat dengan cepat, begitu juga melesat dengan cepat ambruknya. Sorang Irjen Polisi Sambo. Karena apa, karena kebiadabannya," kata Novel Bamukmin.
"Kita melihat (Ferdy Sambo) sudah biasa melakukan kebiadaban yang diduga memang melakukan kebiadaban terhadap para syuhada 6 laskar FPI ini," lanjutnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Istri Ferdy Sambo Mulai Cerita, Akui Lihat Penyiksaan Brigadir J di Depan Mata
Menurut Novel, kebiadaban Sambo inilah yang membuatnya lupa dan melakukan kejahatan lainnya.