Kontoversi Kamus Sejarah, Respon Cepat Mendikbud Nadiem Makarim Dipuji Yenny Wahid

- 23 April 2021, 09:03 WIB
Yenny Wahid
Yenny Wahid /Foto: Antara / Yulius Satria Wijaya/

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Respon cepat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim terkait dengan polemik Kamus Sejarah Indonesia dipuji Yenny Wahid.

Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) ini mengatakan,"Saya mengapresiasi Pak Nadiem memberi respon cepat menyikapi masalah ini dan memberikan klarifikasi dan penegasan akan komitmen untuk terus memasukkan tokoh-tokoh yang punya jasa besar dalam proses perjalanan bangsa dalam materi pembelajaran anak-anak didik kita.”

Padahal, penyusunan konten kamus tersebut sesungguhnya tidak terjadi di era Nadiem Makarim.

Kamus yang menjadi perdebatan itu keluar sebelum dia menjadi Menteri sehingga tidak berada dalam supervisinya.

Baca Juga: Banyak Klub Mundur dari Liga Super Eropa, Agnelli Tetap Optimis

Baca Juga: Emansipasi Perempuan Belum Selesai Karena Tingginya Angka Perkawinan Anak

Putri KH Abdurrahman Wahid atawa Gusdur itu menilai KH Hasyim Asy’ari memiliki jasa yang besar. Salah satunya mengobarkan Resolusi Jihad.

Resolusi Jihad menjadi kekuatan pemukul para pejuang kemerdekaan Indonesia melawan penjajah Belanda. Kontribusi itu fundamental bagi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Bagi Yenny Wahid, Nadiem Makarim memiliki semangat dan komitmen untuk terus mengedepankan penghormatan terhadap jasa-jasa para tokoh bangsa. Seperti dikutip dari Antara.

Dia berharap ada perbaikan penyusunan sejarah melalui proses yang lebih transparan dan partisipatif.

Baca Juga: Radio di Lombok Utara Dorong Pemberdayaan Perempuan

Baca Juga: Perempuan Berperan Besar Dalam Pengembangan Sektor Digital

“Disisir lagi semua konten-kontennya apakah ada yang bertentangan dengan konteks sejarah kita. Apakah ada penghilangan aktor-aktor sejarah kita yang penting tidak masuk di dalamnya. Atau justru ada memasukkan tokoh-tokoh yang sebenarnya musuh ideologi yang bertentangan dengan Pancasila,“ katanya di Jakarta pada Rabu, 21 April 2021.

Proses kurasi konten nantinya dapat melibatkan para sejarawan.

Masyarakat juga diberikan akses untuk berpartisipasi meneliti konten kamus tersebut. Dengan demikian, publik dapat menyumbangkan input, saling mengkoreksi dan terbangun proses transparansi yang tidak terjebak kepada pendekatan birokratis. Setelah revisi, pemerintah dapat segera menerbitkan dan menyampaikan kepada publik kamus dengan naskah dan konten yang resmi.

Mendikbud Nadiem Makarim sebelumnya sudah mengungkapkan melalui video di akun media sosial pribadinya bahwa kamus sejarah tersebut disusun pada 2017. Sebelum dia menjabat Menteri.

Baca Juga: TII: Kita Perlu Mendorong Reformasi Partai dan Inklusi Anak Muda

Baca Juga: Menteri Agama Menilai Menjaga Kesehatan Diri dan Bersama Hukumnya Wajib

"Begitu dengar isu ini, saya sebagai Mendikbud mengambil langkah konkret menugaskan Dirjen Kebudayaan untuk segera menyelesaikan permasalahan,” katanya.

Dia telah memerintahkan langsung tim di Kemendikbud agar penyempurnaan kamus yang sempat terhenti.

Mendikbud Nadiem Makarim juga menegaskan komitmen penghormatan atas nilai-nilai sejarah dan perjuangan tokoh-tokoh bangsa, termasuk KH Hasyim Asy’ari dan para tokoh penerusnya tidak akan pernah berubah. Hal itu juga yang membuat Kemendikbud mendirikan Museum Islam Hasyim Asy’ari di Jombang dan menerbitkan buku ‘KH Hasyim Asy’ari: Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri’ dalam rangka 109 tahun Kebangkitan Nasional.

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

x