Pendiri NU KH Hasyim Asy'ari Hilang dari Kamus Sejarah Indonesia, Fadli Zon Geram: yang Komunis Bisa Ada

- 20 April 2021, 17:18 WIB
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon saat diwawancarai awak media usai menghadiri seminar terkait rencana pemindahan ibu kota negara di Gedung Nusantara MPR/DPR RI di Jakarta, Selasa 3 September 2019.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon saat diwawancarai awak media usai menghadiri seminar terkait rencana pemindahan ibu kota negara di Gedung Nusantara MPR/DPR RI di Jakarta, Selasa 3 September 2019. /Foto: ANTARA News/Dewa Wiguna/


SEPUTARTANGSEL.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon meradang melihat tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari tidak dimasukkan dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Fadli Zon meminta hal ini dilakukan investigasi untuk mengetahui alasan dari tidak dimasukkannya KH Hasyim Asy'ari dalam kamus tersebut.

Sementara, tokoh-tokoh komunis tidak ketinggalan untuk diletakkan di kamus itu, hal ini membuat Fadli Zon geram.

Baca Juga: AS Meningkatkan Larangan Perjalanan ke 80 Persen Dunia

Baca Juga: Asyik, Pemprov Jatim Diskon Pajak Kendaraan Saat Ramadhan, Catat Tanggalnya

"Harus segera dibuat investigasi knp tokoh penting KH Hasyim Asy’ari pencetus Resolusi Jihad bisa hilang, sementara yg komunis bisa ada," kata Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya @fadlizon pada Selasa, 20 April 2021.

Politikus Partai Gerindra itu menilai tidak ditulisnya KH Hasyim Asy’ari dalam kamus sejarah tersebut merupakan masalah serius.

Selain itu, dia menilai bahwa hal ini ada yang pihak yang ingin membelokkan sejarah yang sudah diketahui oleh masyarakat.

Baca Juga: Perebutan Vaksin Covid-19 Makin Keras, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Ungkap Ini

Baca Juga: Vaksinasi Para Seniman, Menparekraf Sandiaga Uno Berharap Sektor Ekonomi Kreatif Pulih

"Ini masalah serius. Ada yg hendak membelokkan sejarah," tuturnya.

Kasus hilangnya KH Hasyim Asy’ari dari Kamus Sejarah Jilid I yang diterbitkan Kemendikbud menjadi ramai diperbincangkan usai Ketua Umum NU Circle Gatot Prio Utomo memprotes Mendikbud Nadiem Makarim.

"Kami tersinggung dan kecewa atas terbitnya Kamus Sejarah Indonesia ini. Kamus itu memuat foto Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari tetapi tidak ada "entry" nama beliau sehingga berpretensi menghilangkan nama dan rekam jejak sejarah ketokohannya. Kami meminta kamus itu direvisi dan ditarik dari peredaran," kata Gatot, dikutip dari laman resmi NU Circle.

Baca Juga: Waduh, Satu Prajurit TNI Khianat dan Bergabung dengan KKB, Ternyata KSAD Andika Sebut Aksi itu Cukup Sering

Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengungkapkan bahwa dokumen Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang beredar di masyarakat merupakan salinan lunak yang masih perlu penyempurnaan.

"Naskah tersebut tidak pernah kami cetak dan edarkan kepada masyarakat," kata Hilmar dalam keterangan resmi, dikutip dari lamanya resmi Kemendikbud, Senin 19 April 2021.

Lebih lanjut, Hilmar mengatakan bahwa naskah yang beredar di masyarakat itu disusun pada 2017 lalu, sebelum periode kepemimpinan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Baca Juga: Diisukan Akan Menikahi Mantan Istri Almarhum Ustadz Jefry, Ummi Pipik, Ressa Herlambang Malah Minta Maaf

Selain itu, Hilmar menyebut bahwa pihaknya selalu melihat sejarah bangsa dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam mengambil kebijakan di bidang pendidikan dan kebudayaan. Keputusan itu juga berlaku pada sosok pendiri NU Hasyim Asy'ari.

"Selama periode kepemimpinan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim kegiatan penyempurnaan belum dilakukan dan belum ada rencana penerbitan naskah tersebut," ungkapnya.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x