Presiden Jokowi: Fokus Vaksinasi Tahap Selanjutnya adalah Layanan Publik

- 11 Februari 2021, 21:31 WIB
Jokowi, layanan publik jadi prioritas vaksinasi selanjutnya
Jokowi, layanan publik jadi prioritas vaksinasi selanjutnya /setkab/

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa fokus vaksinasi tahap selanjutnya adalah masyarakat yang bekerja di layanan publik.

“Minggu depan ini vaksinasi masuk ke pelayanan publik yang berhubungan dengan masyarakat," buka Jokowi dalam Musyawarah Nasional VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Kamis 11 Februari 2021 seperti dilansir SeputarTangsel.Com dari Antara.

Seperti diketahui prioritas vaksin, setelah tenaga kesehatan adalah pekerja di sektor yang berinteraksi tinggi dengan masyarakat. Seperti masyarakat di pasar, sektor-sektor jasa yang padat interaksi.

Baca Juga: Ujung Tombak PPKM Skala Mikro, Babinkamtibmas Jakbar Dibekali Kelengkapan Khusus ini

Baca Juga: Bambang Soesatyo Ingin Jadikan Kawasan Sirkuit Sentul Jadi Pusat Industri Otomotif di Indonesia

"Pemerintah ingin sasaran vaksinasi bukan orang per orang, melainkan klaster,” tambah Jokowi. 

Presiden menyebut bahwa vaksinasi Covid-19 tahap pertama hampir selesai. Tenaga kesehatan di seluruh Indonesia sebagian besar sudah mendapatkan vaksinasi.

Prioritas vaksinasi selanjutnya akan menargetkan masyarakat pedagang di pasar, pedagang jasa, dan sopir angkutan umum yang banyak berinteraksi dengan orang lain dalam kegiatan sehari-hari.

Baca Juga: Siap-Siap, Penerimaan PPPK Guru Honorer akan Dibuka, Mendikbud Sosialisasikan Hal ini

Baca Juga: Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI Ditindaklanjuti Polisi, Barang Bukti Sedang Diminta ke Komnas HAM

Vaksinasi dimaksudkan untuk memagari seluruh lapisan masyarakat dari virus Covid-19.

Dalam kesempatan yang sama Presiden Jokowi juga meminta kepada seluruh daerah untuk membuat perencanaan, siapa saja yang mendapat giliran memperoleh vaksinasi dan lapisan masyarakat mana yang disasar agar tepat.

"Termasuk di dalamnya menyiapkan tenaga vaksinator dan manajemen di lapangan," tegas Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Dinobatkan sebagai Juara Lomba Inkonsistensi oleh UGM, Refly Harun Tantang Presiden Lakukan Hal Ini

Baca Juga: Waduh, Raffi Ahmad Punya Hutang yang Belum Lunas ke Almarhum Syekh Ali Jaber

Di dalam pidatonya, Presiden Jokowi juga meminta masyarakat lanjut usia diprioritaskan dan diperhatikan.

Pemerintah sedang berusaha memperoleh vaksin dalam jumlah besar.

Sementara ini jumlah vaksin yang diproduksi masih sedikit. Padahal banyak yang membutuhkan. Indonesia bersaing dengan 215 negara.

Baca Juga: Palestina Apresiasi Dukungan Indonesia Terhadap Perjuangan Kemerdekaannya

Baca Juga: Model Majalah Dewasa Ditangkap di Apartemen Bassura City, Polda Metro Jaya: Tes Urine Positif Sabu

Diharapkan, vaksinasi massal dapat dilaksanakan dan gratis dapat dilakukan di tempat dengan daya tampung lebih besar. Tidak hanya di Puskesmas, tetapi juga di Balai Kota atau gedung olah raga.

Dengan demikian, kekebalan komunal akan lebih cepat tercapai.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Andre Servanta juga menyebut bahwa keberhasilan vaksinasi akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Waduh, Ganjar Pranowo Berikan Ancaman Kepada ASN Jateng Apabila Terbukti Lakukan Ini

Baca Juga: Bersetubuh dengan Donald Trump dan Diberikan Uang Rp1, 2 Miliar, Stormy Daniels: 90 Detik Terburuk Bagi Saya

Hambatan yang dialami Indonesia adalah infrastruktur logistik. Wilayah Indonesia terdiri dari banyak pulau dan semua harus dijangkau.

Kekebalan populasi atau herd immunity harus segera tercapai sebelum penerima vaksin tahap awal tidak lagi mempunyai antibodi. Pemerintah berlomba dengan waktu.

Jika sebagian besar masyarakat sudah mempunyai kekebalan populasi, laju pandemi perlahan akan menurun.

Baca Juga: PPKM Berlaku, Sejumlah Perusahaan di Jakarta Ditutup

Baca Juga: Kemenkes Siapkan 2 Strategi Perang Melawan Covid-19, Polri Bantu 13.500 Pasukan

Dari sisi ekonomi, para pemilik antibodi yang terdiri dari penerima vaksin dan penyintas Covid-19 akan merasa lebih aman untuk beraktivitas. Kontribusi masyarakat terhadap kegiatan ekonomi meningkat.

Lebih lanjut Andre Servanta menegaskan, bahwa keberhasilan vaksinasi kuncinya ada dua hal.

Pertama, pemantauan akurat akan hasil vaksinasi yang bersifat real time. Jadi, ketika ada masalah di lapangan dapat segera diatasi.

Baca Juga: Simak dan Catat Cara Mudah Ini untuk Menurunkan Kolesterol Anda, Tidak Perlu Keluar Banyak Biaya!

Baca Juga: Selain Bantuan Modal, Kini UMKM Akan Diberikan Stimulus oleh Pemerintah, Ini Penjelasannya

Kedua, meski sudah divaksinasi penerapan 3 M: memakai masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan tidak boleh longgar. Vaksinasi tidak menghilangkan 100 persen resiko penularan.***

 

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: setkab


Tags

Terkait

Terkini

x