Hasil Autopsi Ulang Brigadir J: Selain Otak Hilang, Belasan Kejanggalan Dibongkar Kamaruddin Simanjuntak

- 1 Agustus 2022, 23:39 WIB
Pistol Glock-17 yang diduga digunakan Bharada E saat insiden baku tembak dengan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif, Irjen Pol Ferdy Sambo.
Pistol Glock-17 yang diduga digunakan Bharada E saat insiden baku tembak dengan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif, Irjen Pol Ferdy Sambo. /Foto: us.glock.com/

SEPUTARTANGSEL.COM  – Pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak bikin geger publik.

Pasalnya, Kamaruddin Simanjuntak membongkar hasil autopsi ulang atas jenazah Brigadir J. Hasil autopsi ulang resmi sendiri baru akan keluar 4-8 minggu setelah autopsi dilakukan.

Yang mencengangkan, Kamaruddin membongkar belasan kejanggalan dari hasil autopsi ulang yang dilakukan pada Rabu, 27 Juli 2022 di Jambi.

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Diyakini Bongkar 5 Kejanggalan Ini

Hal itu diungkapkanya dalam acara live streaming di kanal YouTube Hendro Firlesso pada Kamis, 28 Juli 2022.

Kamaruddin mengungkapkan salah satu kejanggalan terkait hasil autopsi Brigadir J, yakni saat kepalanya dibuka, tidak ditemukan otak dari Brigadir J yang oleh polisi disebut tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif, Irjen Pol Ferdy Sambo.

Tak hanya soal otak yang hilang dari tempatnya itu, Kamaruddin menyampaikan belasan kejanggalan lainnya.

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Ini Kata Kapolri

Berikut ini belasan kejanggalan dari hasil autopsi ulang yang dibongkar Kamaruddin Simanjuntak:

1. Kamarudin Simanjuntak mengaku meraba kepala dari Brigadir J, dan menemukan seperti terdapat penempelan lem yang ada di kepalanya.

2. Pada bagian rambut Brigadir J, ia juga menemukan lubang tusukan yang diketahui menembus sampai mata dan hidung.

3. Dari kejanggalan itu, Kamaruddin menduga sementara bahwa Brigadir J ditembak dari arah belakang hingga tembus ke hidung depan.

“Tembakan itu bukan dari depan, tapi dari belakang,” ucap Kamaruddin.

Baca Juga: Terungkap, Banyak Pelanggaran Peraturan Kapolri Sejak Awal Penanganan Kasus Brigadir J

4. Terdapat retakan di bagian tengkorak kepala, yang diduga juga akibat tembakan atau hal lain.

5. Saat tim forensik membuka bagian perut, ditemukan bagian otak di dalam perut.

6. Kemudian diduga adanya tembakan dari leher yang mengarah ke bagian bibir.

7. Adanya lubang di area dada yang diduga karena penembakan.

8. Di bagian bahu ditemukan adanya luka terbuka yang dagingnya hampir terkelupas yang masih belum diketahui apa penyebabnya, namun diduga bukan akibat peluru.

9. Kemudian adanya temuan lengan bagian bawah patah, yang juga belum diketahui penyebabnya.

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Baru Keluar 4-8 Pekan Lagi, Hasil Autopsi Awal Mana?

10. Bagian jari kelingking dan jari manis patah, dan tim forensik mengambil sampel kukunya untuk diketahui penyebab pastinya.

11. Punggung bagian belakang terdapat memar.

12. Serta bagian kaki juga terdapat memar dan sudah diambil sampel nya untuk diperiksa lebih lanjut.

Dalam laporan awal polisi, Brigadir J dinyatakan tewas akibat baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E.

Saat itu, Bharada E dilaporkan menggunakan senjata api jenis Glock 17, sementara Brigadir J jenis HS 16.

Namun, dalam laporannya Bharada E menembakkan lima peluru dan tersisa 12 peluru, sedangkan Brigadir J menembakan tujuh peluru dan tersisa sembilan peluru. 

Banyak kejanggalan dari kasus yang menimpa Brigadir J, mulai dari adanya tujuh luka tembakan, luka-luka yang diduga akibat penganiayaan, upaya pelarangan keluarga untuk membuka peti jenazah, hp keluarga diretas, serta pernyataan Polri yang terlambat dari peristiwa.

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Tidak Diumumkan oleh Polri, Tetapi Pihak Ini

Sebagaimana diberitakan, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menjanjikan hasil autopsi ulang jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J disampaikan terbuka ke publik.

Diketahui, tim forensik membutuhkan waktu 2 hingga 4 pekan untuk mendapatkan hasil autopsi ulang. Karena itu, hasilnya baru bisa diketahui publik 4-8 pekan ke depan.

Sementara itu, hasil autopsi pertama yang diragukan oleh pihak keluarga Brigadir J, hingga kini belum diumumkan kepada masyarakat.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah