Disebut Sudah Mengarah Kepada Politik, FPI: Kita Bukan Orang Suci

- 1 Desember 2020, 11:28 WIB
Sekretaris Umum FPI, Munarman dan Akbar Faizal.
Sekretaris Umum FPI, Munarman dan Akbar Faizal. /Foto: tangkapan layar dari YouTube/Akbar Faizal Uncensored//


SEPUTARTANGSEL.COM - Politikus Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) Akbar Faizal  menanyakan kepada Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman mengenai aktivitas FPI.

Dalam pertanyaan tersebut, Akbar Faizal juga meminta persetujuan kepada Munarman bahwa aktivitas FPI selama ini sudah melewati garis batas sekedar organisasi masyarakat (ormas).

Dalam artian, melewati batas sekedar ormas lebih mengarah kepada aktivitas politik.

Baca Juga: Tolak Mengheningkan Cipta untuk Maradona, Pesepakbola Wanita asal Spanyol Diancam Pembunuhan

Baca Juga: Ketua MUI Cholil Nafis Tanggapi Azan Jihad yang Viral di Media Sosial

"Setujukah Anda kalau kemudian ada orang beranggapan FPI telah melewati garis batas sekedar ormas dan sudah masuk pada area politik?" tanya Akbar Faizal melalui akun YouTubenya Akbar Faizal Uncensored yang diunggah pada Senin 30 November 2020.

Perihal pertanyaan Akbar tersebut, Munarman memberi pengakuan bahwa aktivitas FPI sudah mengarah ke area politik.

Tetapi, Munarman menegaskan bahwa FPI bukan untuk merebut kekuasaan dalam pemerintahan.

Baca Juga: Habib Rizieq dan Menantunya Akan Diperiksa Polda Metro Jaya Hari Ini, Ini Peringatan FPI

Baca Juga: Optimisme di Antara Prioritas Bangkitkan Ekonomi Atau Pulihkan Kesehatan

"Kalau dalam pengertian politik non kekuasaan, iya. Artinya kita melakukan apa yang sudah dicatat oleh publik itu bukan untuk meraih simpati dan mendapatkan kursi,"

"Tapi dalam konteks politik misalnya kasus Pilkada DKI Jakarta 2017, dalam konteks itu ya kita masuk ke wilayah politik seperti itu." ujar Munarman

Ia melanjutkan, bahwa dukungan kepada salah satu pasangan bukanlah untuk kepentingan FPI.

Baca Juga: Kemendikbud Distribusikan Sekaligus Bantuan Kuota Internet November dan Desember 2020

Baca Juga: Dikecam Gegara Samakan Filantropis Yahudi George Soros Dengan Hitler

"Dalam konteks politik 2019, kita memilih salah satu pasangan, iya. Tapi bukan untuk kepentingan kitanya,"

"Karena kita menawarkan programnya. Misalnya kepada Anies dulu itu, kenapa kita dorong? Karena kita lihat melalui Anies kita bisa berharap misalnya saham Pemprov di pabrik bir kita minta dicabut."

Akbar kemudian menanyakan, mengapa FPI tidak menjadi sebuah partai saja dengan agendanya yang sarat akan politik.

Baca Juga: BLT Subsidi Upah Guru Honorer Mulai Cair, Begini Mekanismenya

Baca Juga: Habib Rizieq Hari Ini Akan Diperiksa, PA 212 Klaim Jutaan Massa Akan Kepung Polda Metro Jaya

"Kenapa tidak jadi partai saja? Penyikapan dan artikulasi atas nama FPI sebenarnya sudah mengambil porsi partai politik," kata Akbar.

Munarman menegaskan, dirinya sendiri tidak ingin masuk ke dunia politik meski mendapat tawaran untuk menjadi caleg sejak tahun 1999.

Baca Juga: Upik Lawanga, Pentolan Jamaah Islamiyah Penerus Azahari, Ditangkap Densus 88 Setelah 14 Tahun DPO

Hal tersebut dilakukannya karena ia merasa tidak siap akan godaan dunia politik. Menurut Munarman, FPI pun menghindari hal yang sama, tergelincir dalam godaan dunia politik.

"FPI sedang menjaga dirinya supaya tidak tergelincir, kita bukan orang-orang suci," tegas Munarman.

Artikel ini telah tayang di Portaljemberdotcom dengan judul: Akbar Faizal Pertanyakan Mengapa FPI Tak Jadi Partai Politik, Munarman: Kita Bukan Orang-Orang Suci

Baca Juga: Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia, Kata Erick Thohir Gara-gara Ini

Munarman menuturkan, di daerah memang terjadi komunikasi FPI dengan partai-partai politik. Hal tersebut dimanfaatkan FPI untuk mengingatkan komitmen partai politik terkait agenda yang sudah mereka berikan di masa kampanye.***(Portal Jember/Desita Putri Kumalasari)

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

x