Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Heboh lafaz azan hayya alal jihad juga ditanggapi salah satu Ketua Majelis Ulama Indonesia.
Ketua MUI KH. Cholil Nafis menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengganti kalimat azan untuk menyerukan jihad meski sedang dalam keadaan perang.
Cholil mengatakan Nabi Muhammad SAW hanya mengubah kalimat atau redaksi azan saat ada bencana yang menyebabkan orang kesulitan datang ke masjid karena uzur.
"Nabi SAW tak pernah mengubah redaksi azan. Bahkan saat perang pun tak redaksi adzan yang diubah. Redaksi azan itu tak boleh diubah menjadi ajakan jihad," kata Cholil Nafis, Senin 30 November 2020.
Baca Juga: Bareskrim Polri Selidiki Video Azan Hayya Alal Jihad
Baca Juga: Bosan di Penjara, Jerinx SID Bikin Cerpen Tentang Covid-19, Ini Isi Ceritanya
Cholil mengisahkan cerita zaman nabi dulu saat angin kencang dan hujan deras, Nabi Muhammad SAW meminta muazin mengubah lafaz azan. Orang-orang diminta melaksanakan salat di rumah masing-masing.
Kisah itu, disabdakan dari hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari. Sementara itu, tidak ada riwayat hadis untuk mengubah azan menjadi seruan jihad.
"Kalau baca sabda nabi di hadits shahih Imam Bukhari, pernah di zaman nabi ada hujan dan angin kencang sehingga nabi menyuruh muazin yang mengumandangkan azan untuk mengubah lafaz yang menyerukan agar umat salat di rumah. Saya berharap masyarakat tak mengubah azan yang sudah baku dalam Islam," ujarnya.
Baca Juga: Viral Azan Hayya Alal Jihad, PP Muhammadiyah Minta Aparat Segera Bertindak
