Kasus Pembunuhan Brigadir J Makin Ruwet, Irma Hutabarat 'Tampar' Kapolri: Divisinya Ferdy Sambo Itu Bejat...

20 September 2022, 14:22 WIB
Aktivis Irma Hutabarat kritik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal kemelut kasus Brigadir J /Tangkapan layar YouTube Refly Harun/

SEPUTARTANGSEL.COM - Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo masih terus berliku-liku.

Meski Ferdy Sambo dan keempat orang lainnya sudah ditetapkan sebagai tersangka, tetapi motif di balik pembunuhan Brigadir J belum juga diungkap.

Bahkan, meski penyidikannya sudah dihentikan lantaran tidak ditemukan unsur pidana, isu pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi justru kembali dimunculkan. Bahkan, hal ini didukung dengan rekomendasi Komnas HAM dan Komnas Perempuan.

Baca Juga: Cek Fakta: Ferdy Sambo Akhirnya Divonis Bebas dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J? Begini Faktanya

Aktivis Irma Hutabarat menilai penyelesaian kasus ini berjalan dengan lambat dan maju mundur.

Menurut Irma Hutabarat, kemunduran kasus Brigadir J itu terjadi pasca 50 hari insiden penembakan di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022 lalu.

"Jadi setelah 50 hari, (kasus) itu masih belum jelas duduk perkaranya dan saya pikir juga ada pengalihan isu yang luar biasa masifnya. Dari pelecehan balik lagi," kata Irma Hutabarat.

"Maka saya bilang, kita sudah lari, bukan lari di tempat, tapi malah mundur ke belakang. Menurut saya ini sesuatu yang menyedihkan," lanjutnya.

Baca Juga: Sebut Kasus Ferdy Sambo Tak Akan Selesai, Kamaruddin Simanjuntak: Masih Ada yang 'Diselamatkan'

Irma Hutabarat melihat, kasus pembunuhan Brigadir J berbelit-belit karena sejak awal dimulai dengan kebohongan.

Padahal, menurutnya kebohongan itu seharusnya segera disingkirkan agar kasus ini dapat diungkap dengan tuntas.

"Kalau bicara soal saat ini, sebenarnya ini kasus yang dibuat seharusnya semakin terang, tapi menjadi semakin redup kalau menurut saya karena back to zero (kembali ke nol)," ujarnya.

Baca Juga: Bertele-tele, DPR Minta Ferdy Sambo Segera Diproses Pidana

Ia menuturkan, dimunculkannnya kembali isu pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi merupakan hal yang aneh.

Salah seorang pendiri Indonesia Corruption Watch (IPW) itu juga mengaku sedih ketika Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan motif di balik pembunuhan Brigadir J adalah karena adanya dugaan tindak kesusilaan yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah.

Hal itu diungkap Sigit saat menjawab sejumlah pertanyaan dari Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada 24 Agustus 2022 lalu.

"Itu kan aneh kalau seorang Kapolri harus bicara seperti itu di depan Parlemen dan kemarin saya melihat orang Parlemen berbicara itu, saya sedih banget," akunya, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Selasa, 20 September 2022.

Baca Juga: Pemecatan Ferdy Sambo Sudah Final, Tak Ada Seremonial Pelepasan Seragam

Sikap anggota DPR itu dilihatnya seolah-olah tidak memahami substansi.

Bahkan, ia menilai isu pelecahan seksual yang kembali dimunculkan dalam kasus pembunuhan Brigadir J menunjukan bahwa saat ini hukum tengah dilecehkan.

"Itu seperti tidak tahu substansi. Kita ini lagi ada masalah yang sangat berat ketika hukum sedang dilecehkan, saya bilang jangan ngomong pelecehan seksual deh, gak pantas," tegasnya.

Baca Juga: Terseret Ferdy Sambo, Peran Fadil Imran di Kasus KM 50 Dibongkar Alvin Lim: Seolah Pahlawan, Dia...

Irma Hutabarat menuturkan, apa yang dilakukan Ferdy Sambo meruntuhkan seluruh tatanan hukum dan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.

Kemudian, ia juga menyinggung puluhan anggota polisi lintas pangkat dan jabatan yang ikut terlibat dalam kasus Ferdy Sambo.

"Kalau 97 orang yang terlibat, itu kan gerombolan jadinya. Itu bisa dibilang oknum gak kalau 97?" tuturnya.

Irma Hutabarat tidak menampik kemungkinan bahwa terlibatnya Ferdy Sambo yang kala itu menjabat sebagai Kadiv Propam Polri membuat publik berpikir bahwa Divisi Propam Polri adalah divisi yang bejat.

Baca Juga: Terseret Ferdy Sambo, Fadil Imran Diduga Punya Peran Penting di Kasus KM 50, Refly Harun: Masa Habib Rizieq...

"Saya kan suka menanam ya. Kalau persemayamannya buruk, maka benih baik pun tidak bisa tumbuh di sana. Apalagi Propam itu di atasnya polisi. Dia yang mengurusi investigasi masalah internal dan lain-lain," ucapnya.

"Jadi kalau katanya itu cuma anak buahnya Sambo, oh berarti divisinya Sambo itu menjadi satu persemayaman yang bejat karena begitu banyak orang mengikuti perintah yang sesat. Menurut saya itu sesuatu yang mengerikan," tegas Irma Hutabarat.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler