SEPUTARTANGSEL.COM - Kapolda Metro Jaya Fadil Imran kini tengah disorot publik karena diduga terlibat dalam skenario mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo terkait pembunuhan Brigadir J.
Tak hanya itu, Fadil Imran diduga memiliki peran penting dalam kasus penembakan 6 laskar FPI di KM 50 jalan tol Jakarta-Cikampek pada Desember 2020 lalu.
Fadil Imran disebut-sebut sengaja mengundang Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang kala itu masih menjabat sebagai Pangdam Jaya untuk datang ke konferensi pers kasus KM 50.
Hal ini dilakukan Fadil Imran agar mendapat dukungan dari TNI dan masyarakat luas.
Bersama Dudung Abdurachman dan mantan Karo Paminal Propam Polri Hendra Kurniawan, Fadil Imran memperlihatkan senjata yang digunakan keenam laskar FPI untuk menyerang aparat kepolisian.
Menurutnya, keenam laskar FPI tersebut sangat berbahaya dan merupakan laskar khusus yang bersenjata tajam.
Namun, belakangan kronologi yang dijelaskan oleh mantan Kapolda Jawa Timur itu terbantahkan melalui film dokumenter yang ditayangkan oleh salah satu majalah nasional.
Dalam film dokumenter tersebut, sopir derek di KM 50, Dedi Mardedi bersaksi bahwa keenam laskar FPI masih hidup meski dua di antaranya mengalami luka tembak.