SEPUTARTANGSEL.COM - Ustadz Felix Siauw dan Ustadz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS diisukan siap-siap diciduk polisi.
Dalam informasi yang beredar disebutkan, Ustadz Felix Siauw dan Ustadz Abdul Somad disebutkan terancam bahaya karena dikenakan pasal berlapis setelah publik sepakat keduanya diproses hukum.
Informasi terkait Ustadz Felix Siauw dan Ustadz Abdul Somad beredar lewat video yang diunggah di kanal YouTube Teropong Istana.
Baca Juga: Ari Kuncoro Rangkap Jabatan, Felix Siauw: Seumur-Umur Baru Kali Ini Rektor UI Jadi Bahan Lawakan
Berita ini merupakan salah satu dari tiga artikel terpopuler di kalangan pembaca SeputarTangsel.Com pada Jumat, 3 September 2021 pagi hingga malam ini.
Berikut ulasan selengkapnya:
1. Ustadz Felix Siauw dan Ustadz Abdul Somad Siap-siap Diciduk Polisi, Terancam Pasal Berlapis? Cek Faktanya
Kanal YouTube Teropong Istana mengunggah video berjudul "BERITA VIRAL ~ PUBLIK GERAM !! FELIX DAN UAS SIAP SIAP DI CIDUK APARAT ~ BERITA TERBARU" pada 1 September 2021.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Isu UAS Satu Sel dengan Kece dan Yahya Waloni Hingga Refrizal Minta Jokowi Mundur
Hingga saat artikel ini ditulis, video tersebut sudah ditonton sebanyak 18.024 kali dan disukai 191 kali.
Pada thumbnail video, terlihat potret Ustaz Felix Siauw dan Ustaz Abdul Somad sedang digiring oleh sejumlah anggota kepolisian.
Baca selengkapnya: Ustadz Felix Siauw dan Ustadz Abdul Somad Siap-siap Diciduk Polisi, Terancam Pasal Berlapis? Cek Faktanya
2. Masyarakat Etnis Minang, Melayu dan Betawi Paling Tidak Puas dengan Kinerja Jokowi
Dari seluruh etnis di Indonesia, warga etnis Minang diketahui memiliki tingkat kepuasan paling rendah terhadap kinerja Presiden Jokowi.
Baca Juga: Megawati Sebut Sumbar Kini Berbeda, Iwan Piliang: Tak Usah Pula Minang Kalian Musuhi
Bahkan, tingkat ketidakpuasannya hampir mencapai 100 persen, yakni tepatnya 97,2 persen.
Atau dengan kata lain, hanya 2,8 persen masyarakat dari etnis Minang yang puas dengan kinerja Jokowi.
Baca selengkapnya: Masyarakat Etnis Minang, Melayu dan Betawi Paling Tidak Puas dengan Kinerja Jokowi
3. Isu Amandemen UUD NRI Tahun 1945, Benny K Harman: Tolak Jika untuk Kawal Proyek Pemindahan Ibu Kota
Isu amandemen UUD Negara Republik Indonesia (NRI) Tahun 1945 bukan soal perlu atau tidaknya.
Namun, yang perlu dicari tahu adalah motif dasar di balik wacana amandemen UUD 1945 ini.
Jika motifnya adalah untuk memperpanjang masa jabatan pemerintah dan mengawal proyek pemindahan ibu kota negara, maka akal sehat harus menolaknya.
Baca selengkapnya: Isu Amandemen UUD NRI Tahun 1945, Benny K Harman: Tolak Jika untuk Kawal Proyek Pemindahan Ibu Kota ***