Megawati Sebut Sumbar Kini Berbeda, Iwan Piliang: Tak Usah Pula Minang Kalian Musuhi

- 13 Agustus 2021, 15:22 WIB
Iwan Piliang mengkritik keras Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sebut Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kini berbeda
Iwan Piliang mengkritik keras Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sebut Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kini berbeda /Foto: Instagram @iwanpiliangofficial/

SEPUTARTANGSEL.COM - Narliswandi Piliang yang akrab disapa Iwan Piliang menyoroti pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut kondisi Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kini berbeda.

Pengusaha sekaligus Traveller ini mengatakan, ketika Megawati mengkritik Tanah Minangkabau (Sumbar), artinya dia mengkritik dirinya sendiri.

Hal itu diungkapkan Iwan Piliang karena ibu dari Megawati, Fatmawati adalah orang asli Pesisir Selatan, Sumbar yang keluarganya merantau ke Bengkulu dan dinikahi oleh Presiden Pertama RI, Soekarno.

Baca Juga: Megawati Sebut Sumbar Kini Berbeda, Fadli Zon: Pemerintah Pusat Kurang Paham Sejarah

"Mega kritik Minang? Itu namanya otokritik. Ibunya, Fatmawati, asli dari Pesisir Selatan, Sumbar. Keluarganya merantau ke Bengkulu. Di Bengkulu Bu Fat dinikahi Bung Karno," tulis Iwan, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @iwanpiliang7, Jumat, 13 Agustus 2021.

Menurut Iwan, garis keturunan masyarakat Minang didasarkan pada pihak ibu atau dikenal dengan istilah matrilineal.

Dia mengatakan jika Megawati mengakui konsep matrilineal itu berarti dia adalah orang asli Minang.

Lebih lanjut, Iwan mengungkapkan bahwa masyarakat Minang atau Sumbar selalu memperlakukan orang lain dengan setara. Hal itu dikarenakan masyarakat Minang memegang prinsip adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah, Al-Qur'an.

Baca Juga: Dulu Puan, Kini Giliran Megawati Singgung Sumbar: Sepertinya Sekarang Sudah Mulai Berbeda

Iwan juga menceritakan pengalamannya saat bertemu dengan beberapa pejabat eksekutif.

Menurutnya, para pejabat tersebut tidak menyukai orang Minang. Hal itu dikarenakan orang-orang Minang tidak mudah ditundukkan dengan uang.   

"Saya Alhamdulillah menyimak hg kini di Minangkabau dominan warga tidak tunduk ke fulus mulus," ucap Iwan.

Menurut Iwan, para pejabat yang masuk dalam lingkaran oligarki kerap menganggap orang yang lurus sebagai musuh.


Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sebut Jokowi Layak Jadi Ketum PDIP Gantikan Megawati

Dia mengungkapkan bahwa oligarki paling takut terhadap masyarakat yang menolak sogokan uang. Hal itu menurutnya kental dengan sikap masyarakat Minang yang menempatkan uang bukan segalanya.

Menurut pengusaha sekaligus traveller itu, negara yang terindikasi kuat oligarkinya tidak perlu memusuhi masyarakat Minang karena hal tersebut tidak cocok dengan budaya Minang.

"Kalau ada sebuah negara trias politikanya terindikaai tajam oligarki, memang tak cocok dg budaya Minang, tak usah pula Minang kalian musuhi," ungkap Iwan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Diisukan Diadili Prabowo Subianto dan Megawati sehingga Perang Istana Dimulai, Simak Faktanya

Selain itu, dia mengatakan Minang sebetulnya memenuhi persyaratan menjadi daerah istimewa. Namun, masyarakat Minang tidak pernah membangkang pada negara untuk meminta hal tersebut.

Sebelumnya, Megawati menyebut kondisi di Sumbar sudah berbeda, tidak seperti yang dikenalnya pada masa lalu. Hal itu diungkapkan Megawati dalam 'Webinar Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa' di Kanal YouTube PDI Perjuangan, Kamis, 12 Agustus 2021.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x