Azyumardi Azra: Intoleransi Muncul Karena Penegakan Hukum Tidak Berjalan

27 November 2020, 20:05 WIB
Profesor Azyumardi Azra /Foto: Instagram @prof.azyumardi/

SEPUTARTANGSEL.COM - Salah satu faktor yang mendorong terjadinya intoleransi di tengah masyarakat ialah karena adanya penegakan hukum yang tidak berjalan dengan baik.

Hal itu disampaikan cendikiwan muslim Indonesia Azyumardi Azra.

"Kita lihat dalam kasus terakhir ini terjadinya kerumunan dalam jumlah besar di tengah Covid-19. pemerintah tidak bisa mengambil tindakan tegas, penegakan hukum tidak jalan," ujar Azyumardi Azra.

Baca Juga: Kata Bamsoet, Tolak Tes Covid-19 Bisa Kena Sanksi Pidana

Baca Juga: Kiara: Izin Ekspor Benih Lobster Sejak Lama Sudah Bermasalah

Menurut guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini, justru menjadi tidak proporsional ketika pejabat-pejabat pemerintah diinterogasi bahkan dipecat.

Jika negara mengedepankan toleransi, katanya, maka tidak akan ada penindakan yang pandang bulu.

"Kalau kita menegakkan hukum dengan benar maka kemudian akan ada balasan dari kelompok agama tersebut," kata eks Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Jakarta pada Kamis, 26 November 2020.

Baca Juga: Walhi: Kondisi Hutan Sulawesi Selatan Makin Kritis

Baca Juga: Hasil Uji Vaksin Covid-19 Produksi AstraZeneca Kembali Berdampak pada Nilai Rupiah

Dikutip Seputartangsel.com dari Antara, Azyumardi Azra menilai secara umum kehidupan beragama, toleransi dan harmonisasi di Indonesia masih tergolong kuat.

Dibandingkan negara-negara lain, Indonesia memiliki suatu kekuatan kebhinnekaan yang sama sekali tidak dimiliki negara lain yakni majelis agama.

Keberadaan majelis agama di Indonesia berperan besar dalam membangun kerukunan. Misalnya dialog antarumat beragama, dialog intra agama, hingga dialog antara pemuka agama dengan pemerintah.

Baca Juga: Kementerian KKP Hentikan Sementara SPWP Ekspor Benih Lobster

Baca Juga: Lemhannas: Pandemi Covid-19 Juga Menginfeksi Ketahanan Nasional

"Dialog ini mesti diintensifkan karena beberapa waktu terakhir masih kurang," katanya.

Peranan majelis-majelis agama di Indonesia selama pandemi Covid-19 besar sekali terutama dalam upaya penanganan dan pencegahan penularan virus.

Baca Juga: Wah, Kata Gubernur Lemhannas, Copot Baliho Habib Rizieq TNI Melampaui Wewenang

Baca Juga: Akhirnya, Ma'ruf Amin Melepas Jabatan Sebagai Ketua MUI

Azyumardi Azra juga meminta pemerintah agar memaksimalkan peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Sebab, jangan sampai keberadaan organisasi tersebut hanya sebatas ketika ada persoalan saja.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler