Gagal Bayar Vaksin, Pfizer Ogah Kirim Vaksin ke Israel

- 6 April 2021, 23:50 WIB
Israel.
Israel. /Sumber: Pixabay/

SEPUTARTANGSEL.COM – Perusahaan Pfizer menghentikan pengiriman pertama 700 ribu dosis vaksin ke Israel.

Awalnya vaksin sebanyak 700 ribu dosis tersebut akan tiba di Israel pada hari Minggu, 4 April 2021.

Namun, pihak Pfizer kemudian membatalkan pengiriman vaksin tersebut karena pemerintah Israel sampai detik ini belum melakukan pembayaran untuk 2,5 juta dosis vaksin yang disepakati negara tersebut.

Baca Juga: KKP Kembali Meringkus 2 Kapal Pencuri Ikan Asal Vietnam di Laut Natuna Utara

Baca Juga: Twitter Didenda Karena Gagal Menghapus Konten

Pejabat Tinggi Perusahaan Pfizer mengatakan bawa mereka kecewa dan prihatin karena situasi politik di Israel yang tidak menentu membuat pembayaran vaksin terhambat.

Pemerintahan transisi pasca pemilu keempat Israel tidak dapat melakukan pembayaran dalam waktu dekat dan pihak Pfizer juga tidak ingin perusahaan mereka dimanfaatkan.

Dikutip dari Jerusalem Post, pihak Pfizer tidak mengerti mengapa problem sederhana seperti ini bisa terjadi di Israel, di mana negara tersebut memiliki administratif dan birokrasi yang terorganisisr dengan baik.

Baca Juga: Seakan Berupaya Caplok, Aktivitas Militer China Meningkat di Dekat Taiwan

Baca Juga: Hati-Hati, Masker Medis Palsu Banyak Dijual di Pasaran

Pemerintah Israel pada November 2020 membayar 10 juta vaksin pertama yang mereka terima dari Pfizer demi merealisasikan kampanye Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang imunisasi massal untuk melawan Covid-19.

Namun karena kebutuhan untuk vaksinasi amat besar, Benjamin Netanyahu menandatangani pembelian vaksin untuk bulan Februari dengan CEO Pfizer Albert Bourla.

“Perusahaan saat ini bekerja sama dengan pemerinta Israel untuk memperbarui perjanjian untuk memasok tambahan vaksin ke negara tersebut,” kata pihak Pfizer dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: PPKM Berbasis Mikro Diperpanjang, Cakupan Diperluas 5 Provinsi

Baca Juga: Wakil Ketua DPR Tegaskan Indonesia Harusnya Bersyukur Dengan Keberagaman Yang Dimiliki

Sedangkan pihak Kementerian Kesehatan Israel tidak mau mengomentari pernyataan tersebut.

Sejauh ini pemerintah Israel telah menghabiskan NIS 2,6 miliar untuk membeli vaksin Covid-19. Kementerian Israel telah menyetujui pembelian tambahan 30 juta dosis vaksin dengan harga NIS 3,5 miliar.

Namun konflik antara Benjamin Netanyahu dan Wakil Perdana Menteri Benny Gantz, pertemuan untuk membahas pembelian vaksin tersebut ditunda tanpa batas waktu tertentu.

Baca Juga: Blokade Atas Yaman Masih Berlangsung, Sekjen Hizbullah Tolak Perdamaian dengan Saudi

Baca Juga: Efek Embargo Vaksin, Menteri Kesehatan Terpaksa Prioritaskan Lansia dan Guru

Komisioner Penanganan Coronavirus Israel Nachman Ash mengatakan jika Israel tidak segera menyelesaikan kontrak kerjasama yang diperlukan, Israel mungkin tidak dapat memvaksinasi anak-anak atau memberikan pada masyarakat suntikan penguat agar kekebalan tubuh mereka bisa menangkal varian virus corona.***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini