Vaksinasi Lansia Masih Terlihat Rendah, Pemda Diharapkan Beri Kemudahan Akses

2 April 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi vaksinasi lansia. /Foto: Kementerian Kesehatan /

SEPUTARTANGSEL.COM – Pelaksanaan vaksinasi bagi lansia masih jauh dari harapan. Sebagai salah satu kelompok yang rentan terpapar virus, lansia seharusnya menjadi prioritas dalam pemberian vaksin Covid-19.

Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Reni Rondonuwu mengatakan, dari total sasaran sebanyak 21,6 juta lansia, per tanggal 30 Maret 2021 jumlah lansia yang telah divaksin baru sekitar 1,5 juta orang.

Menurutnya, salah satu hal yang menjadi kendala masih rendahnya cakupan vaksinasi bagi lansia adalah kemudahan akses ke lokasi vaksinasi.

Baca Juga: Alissa Wahid Menerangkan Maksud Gus Dur Dalam Video Teror Bom Yang Sempat Viral

Baca Juga: Sindir Program Musrenbang DKI Jakarta 2021, Ferdinand Hutahaean: Gubernur DKI Jakarta Kok Lucu Begini

Dilihat dari keadaan fisik yang sudah mulai menurun, lansia membutuhkan tempat vaksinasi yang mudah dekat dan yang mudah dijangkau.

Selain itu juga butuh komitmen dari Pemerintah Daerah atau Pemda. Hal itu agar tidak hanya fokus pada penyediaan lokasi vaksinasi di pusat kota, namun juga tingkat kecamatan bahkan desa.

“Persoalannya ada pada komitmen dari Pemda terutama untuk membantu akses lansia untuk datang ke tempat vaksinasi. Kalau di kota besar ada sentra-sentra vaksinasi, tetapi harus dilihat juga kegiatan vaksinasi di kecamatan maupun pedesaan, ini yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Daerah,” ucapnya.

Baca Juga: Apa Alasan Film Venom: Let There Be Carnage Mundur Tayang?

Baca Juga: Demokrat Versi KLB Ditolak, Pengamat: Bersiap Buat Partai Baru

Tidak semua sasaran vaksinasi memiliki kondisi sosial maupun ekonomi yang sama. Seperti lokasi vaksinasi yang jauh, ketiadaan pendamping, akses transportasi yang sulit dan lain-lain. Seperti dikutip dari laman Kementerian Kesehatan.

Hal tersebut itulah yang kemudian menjadi penghambat para lansia untuk dapat mengikuti vaksinasi.

Dia menambahkan, daerah perlu melakukan gerakan bersama yang jauh lebih masif dengan melibatkan stakeholder terkait agar semakin banyak lansia yang divaksinasi.

Baca Juga: Diskon Listrik, Apa Ketentuan Baru PLN?

Baca Juga: Hingga Akhir Maret Polisi Berhasil Amankan 94 Teroris

Termasuk menciptakan model baru vaksinasi yang mudah, aman dan nyaman.

“Kami membuat kebijakan, satu pendamping yang membawa dua lansia akan ikut disuntik vaksin. Mudah-mudahan di daerah juga akan diimplementasikan,” ujarnya.

“Karena ada 456 Kabupaten/Kota yang cakupan vaksinasi lansia masih dibawah 25 persen. Saya kira daerah perlu mencontoh DKI Jakarta, yang mana camat maupun lurah ikut terlibat untuk memobilisasi lansia,” tambahnya.

Baca Juga: Fungsi dan Peran Virtual Police Tidak Dipahami Publik, Kata Pengamat

Baca Juga: Ketua DPD: Stop Kekerasan Terhadap Jurnalis

Selain kemudahan akses, kepercayaan masyarakat mengikuti vaksinasi untuk melindungi dari potensi penularan Covid-19, turut menjadi perhatian pemerintah.

Ada kecenderungan para anak-anak lansia ini khawatir mengikutsertakan orang tua mereka vaksinasi karena takut akan keamanan dan efektivitas vaksin.

Terkait efek samping, Ketua ITAGI, Sri Rezeki S Hadinegoro menekankan kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir bahkan ketakutan.

Baca Juga: Waduh, Film Mortal Kombat Tunda Penayangan Karena Ini

Baca Juga: PBHI Soroti Oknum Aparat Kepolisian Terlibat dalam Penganiayaan Wartawan Tempo

Karena sejauh pelaksanaan vaksinasi ini, kelompok lansia justru memiliki KIPI atau efek samping yang sangat rendah.

Gejala yang dialami pasca penyuntikan sifatnya pun ringan dan mudah diatasi, sehingga para anak diimbau untuk tidak perlu khawatir, manfaat vaksinasi jauh lebih besar dibandingkan risikonya.

“Efek samping kedua vaksin ini (Sinovac dan AstraZeneca) cukup ringan, tidak ada yang masuk RS atau sampai meninggal. KIPI pada lansia ini justru sangat sangat sedikit dibandingkan yang dewasa/muda,” ujar Sri Rezeki.

Baca Juga: Bikin Terenyuh, Ban Kapten Yang Dibuang Ronaldo Ternyata Bisa Biayai Perawatan Bayi

Baca Juga: Selandia Baru Sahkan Cuti Berkabung Bagi Yang Keguguran

Sebagai salah satu pihak yang ikut terlibat dalam penentuan jenis vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi nasional, Sri juga menegaskan bahwa pemerintah tentunya akan menyediakan vaksin Covid-19 yang aman, bermutu dan berkhasiat untuk melindungi seluruh masyarakat.***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler