Baca Juga: Puluhan Kilogram Sabu, Ganja dan Ekstasi Disita dari 13 Tersangka
Juru bicara Gedung Putih dan tim transisi Biden tidak berkomentar tentang keputusan Palestina.
Pengumuman itu datang hanya dua hari setelah Israel membuka proses penawaran untuk pembangunan 1.257 rumah di Givat Hamatos.
Rancangan permukiman itu sudah sejak lama dan menurut para kritikus, merusak kemungkinan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
Baca Juga: Menkes Bilang Sudah Bayar DP Rp507 Miliar untuk Vaksin Covid-19 dari Tiongkok
Baca Juga: Survei Kemenkes: Penolakan Vaksin Covid-19 Tertinggi di Aceh dan Sumatera Barat
Penyelesaian itu akan menyangkal kedekatan teritorial ke beberapa bagian Yerusalem Timur yang ingin dijadikan ibu kota Palestina oleh Palestina.
Pada hari Rabu, Sekretaris Negara Amerika Serikat Mike Pompeo akan tiba di Israel, di mana dia diharapkan menjadi pejabat Amerika Serikat berpangkat tertinggi yang mengunjungi pemukiman Israel, berhenti di sebuah kebun anggur yang menghadap ke daerah Ramallah.
Para pemimpin Palestina di Tepi Barat memiliki banyak alasan untuk melanjutkan kerja sama dengan Israel dan sedikit alasan untuk tidak melakukannya.
Baca Juga: Kemenag: Ada 832 Guru GTK Non PNS Buddha Akan Terima Bantuan Subsidi Gaji Rp600 Ribu