Amanat Ketua PBNU pada Hari Santri 2020: Tantangan Pandemi Covid-19 dan UU Cipta Kerja

- 22 Oktober 2020, 16:55 WIB
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. / (Foto: Dok. PBNU/

Tanggal 22 Oktober 1945 merupakan salah satu momentum sejarah penting. Berbagai peristiwa sejarah lain menunjukkan patriotisme dan nasionalisme masyarakat santri.

Catatan sejarah, lanjut Said Aqil, secara jelas menunjukkan bahwa hampir semua perjuangan bangsa selalu ditandai oleh keterlibatan penting kaum santri dan pesantren.

Masyarakat santri, baik yang berbasis komunitas tarekat, maupun pesantren, menjadi salah satu tulang punggung perlawanan terhadap penjajah.

Hubbul wathon minal-iman, doktrin yang hidup dan menjadi kesadaran berbangsa dan bernegara di pesantren terbukti mampu menggerakkan kekuatan rakyat melawan penjajah.

Tantangan Baru Kebangsaan

Said Aqil menjelaskan, saat ini kita tidak lagi berada pada era penjajahan fisik. Namun saat ini berada pada zaman globalisasi. Masyarakat politik menyebutnya sebagai era pasca hegemoni.

“Masyarakat meneybutnya sebagai era neoliberalisme. Masyarakat pengetahuan menyebut sebagai era post-truth, kemudian mayarakat teknologi menyebutnya sebagai era revolusi industri 4.0, dan masyarakat sosiologi menyebutnya sebagai era Generasi –Z. Apapun namanya, saat ini wajah kebangsaan kita dihadapkan oleh dua tantangan pokok,” terangnya.

Baca Juga: Song Joong Ki-Song Hye Kyo Setahun Berpisah, Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Juga: Pilkada Serentak 2020, Kemenkopolhukam Minta Media Massa Bersikap Netral

Said Aqil mengungkapkan, tantangan tersebut adalah pandemi Covid-19  bukan hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga ekonomi, pendidikan, keamanan,dan kebudayaan.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x