Amanat Ketua PBNU pada Hari Santri 2020: Tantangan Pandemi Covid-19 dan UU Cipta Kerja

- 22 Oktober 2020, 16:55 WIB
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. / (Foto: Dok. PBNU/

Baca Juga: Nikon Berhenti Beroperasi, Pamit dari Indonesia

Baca Juga: Hari Santri Nasional, Mengapa Tanggal 22 Oktober?

"Karena itulah, melalui peringatan ini dengan spirit Resolusi Jihad, kita para santri, memiliki tanggung jawab moral untuk menjawab tantangan zaman," tambahnya.

Sekilas Sejarah Hari Santri

Orang nomor satu di PBNU ini menyampaikan tentang sejarah penetapan hari santri yang erat dengan seruan Resolusi Jihad yang dicetuskan KH Hasyim Asy’ary.

Pada tanggal 21 Oktober 1945 PBNU mengundang konsul-konsul NU seluruh Jawa–Madura untuk rapat di kantor PB ANO (Anshor Nahdlatul Oelama) di Surabaya.

Dalam rapat PBNU yang dipimpin langsung Ketua Besar KH Abdul Wahab Hasbullah ini, PBNU menetapkan Keputusan bersejarah yang diberi nama “Resolusi Jihad Fii Sabilillah”, diumumkan pada tanggal 22 Oktober 1945.

Hal ini dilakukan sebagai langkah atau respons cepat para ulama NU atas upaya kembalinya NICA Belanda ke tanah air dengan membonceng tentara Sekutu untuk menguasai kembali Indonesia.

Baca Juga: Hasil Lengkap Liga Champions 21-22 Oktober: Madrid Tersungkur, Muenchen Pesta Gol

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Kamis 22 Oktober 2020

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x