Tragedi Bintaro 19 Oktober 1987, Cerita Duka yang Tak Boleh Terulang Lagi

- 19 Oktober 2020, 13:57 WIB
Penggambaran tragedi Bintaro dalam sebuah film yang dirilis setahun lebih setelah kecelakaan tragis itu terjadi.
Penggambaran tragedi Bintaro dalam sebuah film yang dirilis setahun lebih setelah kecelakaan tragis itu terjadi. /Foto: Tangkapan layar./

Baca Juga: Hari Ini 19 Oktober, Dua Peristiwa Besar Terjadi di Indonesia

Kejadian ini terjadi pukul 07.00 pagi. Saat itu merupakan waktu padat penumpang KA-225 dari Rangkasbitung ke Jakarta Kota. 

Kereta no 225 mengangkut 1.887 orang penumpang. Penumpang di kereta ini sudah melebihi kapasitas atau sudah melebihi kepadatan maksimal yaitu 200 persen dari kapasitas seharusnya.

Penumpang kereta juga sudah memenuhi bagian dalam dan juga atap kereta. Sedangkan di kereta no 220 diisi oleh 478 penumpang dengan kapasitas angkut 668 penumpang.

Baca Juga: Saat Dirjen WHO Gunakan Bahasa Indonesia untuk Apresiasi Penanganan Covid-19

Baca Juga: Gratis untuk Para Guru Indonesia, Ini 8 Webinar Keterampilan Mengajar

Pada pukul 06.46, Pemimpin Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Kebayoran mengabarkan bahwa KA 220 dengan masinis Amung Sonarya berangkat dari Stasiun Kebayoran (arah timur) menuju Stasiun Sudimara (arah barat). Kabar ini mengejutkan PPKA Stasiun Sudimara.

Ada tiga lajur kereta di Stasiun Sudimara. Semuanya terisi. Salah satunya oleh KA 225. PPKA Sudimara mengatakan rencana itu sudah disepakati oleh PPKA Kebayoran sebelum KA 220 berangkat dari Kebayoran.

Tapi rupanya terjadi pergantian PPKA di Stasiun Kebayoran, sedangkan di Stasiun Sudimara tetap. PPKA Kebayoran baru inilah yang tidak mengetahui rencana sebelumnya.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Senin 19 Oktober 2020 Stagnan

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x