Baca Juga: Motif Pembunuhan Brigadir J Masih Didalami, Refly Harun: Ngeri-ngeri sedap
"Apakah benar dia (Bharada E) yang menembak? Karena ini barangkali bisa mengubah juga jalannya cerita kalau ternyata hanya dia yang menembak, sementara yang lain tidak menembak, yang lain hanya menyaksikan, sementara Ferdy hanya menyuruh," kata Refly Harun.
"Sementara klarifikasi dari FS hanya menyuruh. Beda kan kalau seandainya dia selain menyuruh, juga melakukan penembakan bahkan menyebabkan kematian. Itu yang krusial," sambung Refly Harun.
Meski demikian, Refly Harun tidak memungkiri adanya kemungkinan pengakuan Bharada E itu sudah dimodifikasi.
Mantan Staf Ahli Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, kapasitas Timsus Polri tidak perlu lagi diragukan.
Namun, kapasitas itu menjadi tidak terlalu penting apabila masih ada politik saling sandera yang menyebabkan ujung kasus ini menjadi tumpul.
"Dengan tumpulnya ujung ini, sebenarnya semangat untuk membongkar kasus ini terkurangi secara signifikan kalau ujungnya tumpul," ujarnya, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Rabu, 10 Agustus 2022.
Ia menduga, kasus pembunuhan terhadap Brigadir J ini bukanlah pembuka untuk memperbaiki institusi Polri.
Baca Juga: Ferdy Sambo Tersangka Pembunuh Brigadir J, Fahmi Alamsyah Penasihat Ahli Kapolri Diduga Terlibat