SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Menteri Kordinator Perekonomian, Rizal Ramli mengungkapkan pengunduran Perdana Menteri (PM) Srilanka Mahinda Rajapaksa akibat negaranya bangkrut dan mengalami krisis ekonomi.
Pemerintahan Mahinda diguncang protes yang disebabkan krisis ekonomi parah sejak April lalu.
Akibat krisis, Srilanka hampir bangkrut dan terpaksa menangguhkan pembayaran utang luar negeri. Masyarakat terus menuntut PM Mahinda mundur.
Baca Juga: Menkeu Sebut Utang Naik Untuk Kesejahteraan Rakyat, Direktur PEPS: Faktanya Subsidi Rakyat Dibatasi
Menurut Rizal, Srilanka mengalami kebangkrutan karena terlilit utang dari China yang kurang memperhatikan kemampuan bayar alias jor-joran.
"Akibat utang jor-joran dari China," kata Rizal dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @RamliRizal pada Selasa 10 Mei 2022.
Sebelumnya, PM Srilanka Mahinda Rajapaksa mundur usai menghadapi protes berpekan-pekan akibat krisis ekonomi parah di negara itu.
Rizal Ramli mengatakan utang luar negeri Srilanka untuk membiayai pembangunan infrastruktur mercusuar dan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) penguasa.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Jadi Syarat Urus SIM, STNK, hingga KUR, Abdullah Rasyid: Kekuasaan Pemerintah untuk Bayar Utang
"Utang untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur mercusuar dan KKN keluarga penguasa," ujarnya.