SEPUTARTANGSEL.COM - Pakar Ekonomi Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan, bahwa Indonesia melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani menunjukkan kepemimpinan dalam G20 dengan ikut memperjuangkan kepentingan negara berkembang.
Menurut Faisal, saat ini negara berkembang sedang menanggung beban utang yang berat.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri Indonesia sebesar 416,3 miliar US Dolar pada Februari 2022.
Kemudian, data Kementerian Keuangan, utang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke China mencapai Rp245 triliun.
Menanggapi utang luar negeri Indonesia, Faisal Basri mengatakan bahwa dalam Pertemuan G20, Menkeu mengharapkan agar China memberikan keringanan hutang.
"Sri Mulyani harap Tiongkok berikan keringanan utang," ujar Faisal dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Instagram @FaisalBasri pada Selasa 26 April 2022.
Saat ini, China berperan sebagai kreditur utama dunia. Menkeu mengharapkan Pertemuan G20 menunjukkan kepemimpinan dalam mengatasi masalah utang yang terus meningkat yang dihadapi banyak negara berpenghasilan rendah, dan pasar berkembang di seluruh dunia.