SEPUTARTANGSEL.COM - Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan memperingatkan pemerintah bahwa utang luar negeri yang terus meningkat sudah berada di ujung tanduk.
Hal ini, menurut Anthony disebabkan karena suku bunga global yang akan mengalami kenaikan.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri Indonesia sebesar 416,3 miliar US Dolar pada Februari 2022.
Baca Juga: Menkeu Sebut Utang Naik Untuk Kesejahteraan Rakyat, Direktur PEPS: Faktanya Subsidi Rakyat Dibatasi
"Utang luar negeri Indonesia diujung tanduk. Suku bunga global akan naik," kata Anthony dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @AnthonyBudiawan pada Senin 25 April 2022.
BI menyatakan bahwa posisi utang luar negeri yang mencapai 416,3 miliar US Dolar, mengalami kenaikan 0,53% dibandingkan pada bulan sebelumnya.
Kenaikan secara bulanan ini merupakan pertama kali sejak September 2021 yang terus menurun.
Kenaikan sebelumnya terjadi pada Agustus 2021 yang menyentuh level tertingginya sebesar 423,9 miliar US Dolar.
Kemudian, jika dibandingkan dengan posisi akhir 2021, utang luar negeri Indonesia naik 0,18% (year on year/yoy). Bila dibandingkan dengan posisi Februari 2021, utang luar negeri Indonesia terkontraksi 1,5% (year on year/yoy).