Koordinator BEM SI Sempat Diancam Sebelum Aksi Demo 11 April, Refly Harun: Menyedihkan, Apalagi Kalau...

- 17 April 2022, 10:31 WIB
Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin mengaku sempat mendapat teror dan ancaman jelang aksi demonstrasi 11 April 2022.
Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin mengaku sempat mendapat teror dan ancaman jelang aksi demonstrasi 11 April 2022. /instagram.com/@kaharud_din

SEPUTARTANGSEL.COM - Koordinator Pusat Badan Eksekutif Seluruh Indonesia (BEM SI), Kaharuddin mengaku sempat diancam oleh orang tak dikenal menjelang aksi demonstrasi pada Senin, 11 April 2022.

Untuk diketahui, BEM SI menggelar aksi demonstrasi besar-besaran untuk menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode di depan Gedung DPR RI.

Kaharuddin mengungkapkan dirinya pernah mendapatkan teror sebelum aksi demonstrasi 11 April 2022, mulai dari dibuntuti orang tak dikenal hingga ditelepon nomor asing yang mengancam nyawanya.

Baca Juga: Koordinator BEM SI Sebut di Era Orba Bebas Berpendapat, Teddy Gusnaidi: Diundang Hanya untuk Dipermalukan

Munculnya teror dan ancaman terhadap Koordinator Pusat BEM SI itu turut ditanggapi oleh Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.

Refly Harun mengungkapkan tindakan teror terhadap Kaharuddin kemungkinan dilakukan oleh orang yang tidak pro terhadap demokrasi dan konstitusi.

Hal tersebut disampaikan oleh advokat itu melalui sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun pada Minggu, 17 April 2022.

"Ini kelakuan tentu orang yang tidak pro dengan demokrasi tentunya, tidak pro terhadap konstitusi, tidak pro terhadap kebebasan menyampaikan pendapat, baik secara lisan maupun tulisan, sehingga main ancam," kata Refly Harun.

Baca Juga: Grace Natalie Tuding Pengeroyok Ade Armando Relawan Anies, Refly Harun: Terlalu Prematur Ketika Menuduh

Refly Harun mengaku sedih dengan adanya ancaman terhadap Koordinator Pusat BEM SI tersebut.

Terlebih, dia mengatakan bila teror tersebut dilakukan oleh pihak negara, maka akan jauh lebih sedih karena heran dengan tindakan negara yang meneror warganya sendiri.

Pasalnya, Refly Harun menjelaskan negara ini dibangun untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

"Ini menyedihkan sebenarnya. Apalagi itu kalau dari pihak negara, waduh tambah bersedih kita kok bisa negara seperti itu? Karena kita berkomitmen membangun negara ini adalah negara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia," ucapnya.

Baca Juga: Diundang PDIP, Cak Nun Sebut Presiden Sekarang Belum Tepat, Refly Harun: Ada 2 Pertanyaan yang Perlu Kita...

Lebih lanjut, dia mengungkapkan Indonesia merupakan negara yang menghargai perbedaan pendapat dan menyediakan sarana aspirasi bagi yang berbeda pendapat.

"Negara yang menghargai perbedaan pendapat serta memberikan sarana aspirasi bagi yang berbeda tersebut," tukasnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

x