Erick Thohir Sebut Laba BUMN Naik 356 Persen, Fahri Hamzah: Hutang dan Tunggakan Gak Disebut

- 17 Oktober 2021, 11:19 WIB
Fahri Hamzah menyindir Menteri BUMN Erick Thohir soal tunggan dan hutang BUMN.
Fahri Hamzah menyindir Menteri BUMN Erick Thohir soal tunggan dan hutang BUMN. /Instagram/@fahrihamzah/

SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut kinerja seluruh BUMN mengalami perkembangan yang lebih baik di Semester I tahun 2021 dibandingkan Semester I tahun 2020.

Erick Thohir menunjukkan kenaikan laba bersih pada Semester I tahun 2021 mencapai 356 persen. Dia melaporkan laba bersih pada semester pertama tahun ini bernilai Rp26,35 triliun, sementara pada tahun lalu sebesar Rp5,77 triliun.

Pernyataan Erick Thohir soal peningkatan laba bersih BUMN itu ditanggapi oleh Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah.

Baca Juga: Lama Tak Beroperasi, Erick Thohir Rencanakan Pembubaran 7 Perusahan BUMN

Fahri Hamzah menyindir Erick Thohir yang tidak hanya menyebut laba bersih BUMN tanpa menyebut hutang dan tunggakannya.

"Hutang dan tunggakan gak disebut," tulis Fahri Hamzah, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Fahrihamzah, Minggu, 17 Oktober 2021.

Dalam cuitan lainnya, Fahri juga mengaku heran dengan BUMN yang tidak peka dengan kritikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai perusahaan pelat merah yang kerap dibantu menggunakan Penyertaan Modal Negara (PMN) ketika mengalami kerugian.

Menurut Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu, kritikan Jokowi sudah sangat jelas, namun BUMN tidak bisa menangkap maksud mantan Wali Kota Solo dua periode itu.

Baca Juga: Ini Kata Fahri Hamzah Saat Disindir Soal Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet: Ada Juga Pejabat Bohong Belum Dihukum

Bahkan, Fahri mengatakan persoalan suntikan PMN terhadap perusahaan negara yang sakit kerap dibiarkan belarut-larut dan tidak ada yang bisa mewujudkan mimpi Jokowi.  

"Keluhan presiden @jokowi sejelas ini jika tidak tertangkap juga, keterlaluan lah pejabat terkait. saya heran kenapa bisa mimpi presiden tentang BUMN tidak ada yang mewujudkan malah persoalan dibiarkan bertele-tele dan berlarut-larut," ungkapnya.

Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan BUMN kerap mendapatkan proteksi sampai akhirnya tidak berani untuk bersaing dan berkompetisi.

Berkaitan dengan hal tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta Erick Thohir untuk tidak lagi memberikan PMN terhadap perusahaan pelat merah yang sakit.

Baca Juga: Makan Siang Bareng Ridwan Kamil, Erick Thohir Habis Setengah Piring Jengkol

Hal itu diungkapkan Jokowi saat memberikan arahan kepada para Direktur Utama BUMN di Hotel Meruorah Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis, 14 Oktober 2021.

"Sehingga kalau yang lalu-lalu BUMN-BUMN terlalu sering kita proteksi, sakit, tambahin PMN, sakit, kita suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali," ucap Jokowi, dikutip SeputarTangsel.Com dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Minggu, 17 Oktober 2021.

"Berkompetisi tidak berani, bersaing tidak berani, mengambil risiko tidak berani," sambungnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x