Resmi Dipecat KPK, Novel Baswedan Bersyukur karena Pergi Meninggalkan Legasi

- 1 Oktober 2021, 11:29 WIB
Meski dipecat sebagai Penyidik KPK, Novel Baswedan tetap bersyukur karena meninggalkan legasi yang baik
Meski dipecat sebagai Penyidik KPK, Novel Baswedan tetap bersyukur karena meninggalkan legasi yang baik /Instagram/@novelbaswedanofficial/
 
SEPUTARTANGSEL.COM - Usai resmi dipecat sebagai Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan bersyukur. 
 
Rasa syukur Novel Baswedan itu lantaran ia menyebut bahwa dirinya bisa pergi dari KPK dengan meninggalkan legasi atau warisan. 
 
Legasi yang dimaksud Novel Baswedan adalah hal-hal baik berupa kinerjanya saat masih masih menjabat sebagai penyidik KPK. 
 
 
"Kemarin saya & kawan2 resmi berhenti dgn hormat dari KPK," tulis Novel Baswedan dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @nazaqistsha pada Jumat, 1 Oktober 2021. 
 
"Alhamdulillah kami berhenti meninggalkan legasi yg baik. Prestasi penindakan, pencegahan & manajemen SDM yg hebat," sambungnya.
 
Novel Baswedan pun mengatakan bahwa dirinya pergi dari KPK tanpa pernah terlibat hal-hal buruk yang melanggar kode etik lembaga antirasuah itu. 
 
"Tdk berbuat tercela/pelanggar etik
Kami keluar dgn kepala tegak krn menjaga integritas," ujarnya.
 
 
Novel Baswedan memang dikenal sebagai penyidik KPK yang tegas dan berintegritas selama menjalankan tugasnya untuk memberantas korupsi. 
 
Karena hal itu, beberapa pihak menduga bahwa Novel Baswedan adalah salah satu penyidik yang sangat tidak disukai pejabat yang pro-korupsi. 
 
Bahkan, ia menjadi objek penyerangan siraman air keras seusai menunaikan shalat subuh berjamaah di Masjid dekat rumahnya pada 11 April 2017 lalu.
 
Banyak pegiat antikorupsi menilai, serangan air keras itu adalah pembalasan 'dendam' atas tindakan tegas Novel Baswedan dalam mengungkap korupsi kelas kakap. 
 
 
Akibat serangan air keras itu, mata Novel Baswedan terkena cairan kimia yang membuatnya kehilangan separuh penglihatannya.
 
Novel Baswedan bahkan dilarikan ke Rumah Sakit Singapura setelah Rumah Sakit Jakarta Eye Center menyatakan tidak sanggup.
 
Hingga hari ini, penglihatan Novel Baswedan mengandalkan mata kanannya yang hanya berfungsi enam puluh persen saja. 
 
 
Sementara mata kiri Novel Baswedan sudah tidak mampu melihat dan hanya bisa menangkap cahaya saja. 
 
Untuk membaca pesan di ponsel saja, Novel Baswedan kesulitan dan harus mendekatkan matanya ke layar ponsel agar dapat melihat dengan jelas. 
 
Itulah potret Novel Baswedan yang telah mengabdi sekian lama, namun akhirnya harus terpaksa pergi karena dipecat usai tak lolos TWK.
 
Meski begitu, Novel Baswedan masih tetap bersyukur karena pergi dengan meninggalkan legasi yang baik untuk lembaga antirasuah itu.*** 

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

x