Busyro mengatakan bahwa berhembusnya isu tersebut merupakan tindakan radikalisme politik.
“Isu Taliban sama sekali tidak pernah ada. Justru isu itu membuktikan adanya radikalisme politik. Radikalisme yang dilakukan oleh imperium-imperium buzzer yang selalu mengotori perjalanan nilai-nilai keutamaan bangsa,” katanya.
Baca Juga: Mendekati Idul Fitri, 245 Ribu Kendaraan MeninggalkanJabodetabek
Busyro juga berharap agar 75 pegawai KPK yang terbukti memiliki kinerja baik tidak dipecat secara sewenang-wenang.
Menurutnya, tes wawasan kebangsaan tersebut tidak memiliki legitimasi moral, akademis, dan dasar metodologi yang kuat.
“Kita dorong jangan sampai 75 pegawai KPK itu dipecat dengan dalih apa pun juga. Karena tes wawasan kebangsaan itu tidak memiliki legitimasi moral, legitimasi akademis maupun metodologi,” imbuhnya.***