Gila Buku Ala Gus Dur

- 2 Mei 2021, 08:04 WIB
Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid /Sumber: Twitter / Setkabgoid/

Baca Juga: Mahasiswa Papua Diamankan Karena Ikut Peringati Hari Buruh

Bayangkan saja diusianya yang baru menginjak belasan tahun ia sudah menggemari buku filsafat Plato dan Aristoteles.

Sebelum ia menginjak dewasa, buku-buku seperti “Das Kapital” karya Karl Marx, “What Is To Be Done?” karangan Vladimir Lenin, dan “The Little Red Book” karya Mao Zedong sudah habis dilalap olehnya.

Rasa haus membaca inilah yang membuat pandangan Gus Dur menjadi semakin luas.

Ia bukan hanya membaca buku-buku umum, buku sastra juga ia lalap habis seperti karya Kafka, Andre Gide, Ernest Hemingway, Tolstoy dan Nizami, bahkan cerita silat karangan Koo Ping Ho juga dibacanya.

Baca Juga: Pasca Penetapan KKB di Papua Sebagai Teroris Menimbulkan Konsekuensi

Ketika tahun 1960-an gerakan Pan Islamisme merebak di Timur Tengah, Gus Dur sudah mengkhatamkan risalah-risalah pergerakan Ikhwanul Muslim. Seperti Risalah Politik Hasan al-Banna dan Sayyid Qutb.

Ada masa Ketika Gus Dur merasa jenuh dengan beban studi yang diembannya saat menempuh studi di Universitas Al-Azhar Kairo. Kejenuhannya membuat ia lebih senang mengunjungi perpustakaan-perpustakaan kuno di Kairo ketimbang duduk manis di kelas.

Ia menghabiskan waktu untuk menelaah kitab-kitab yang menjadi masterpiece dunia Arab.

Dalam buku “Gus Dur Van Jombang” karangan Heru Prasetia, ada pengalaman unik yang menggambarkan betapa maniaknya Gus Dur terhadap buku.

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah