KH Hasyim Asy’ari Hilang dari Kamus Sejarah Indonesia, PKB Heran Penjajah dan Radikalis Malah Dicantumkan

- 22 April 2021, 21:03 WIB
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasanuddin Wahid.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasanuddin Wahid. /Foto: Instagram / @emhasanuddin/

SEPUTARTANGSEL.COM – Polemik tidak dicantumkannya nama tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari dari Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud) masih menarik perhatian di kalangan publik.

Salah satunya telah mengundang reaksi seorang politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasanuddin Wahid yang turut memberikan komentar keras atas ramainya persoalan tersebut.

Hasanuddin Wahid atau yang disapa dengan Cak Udin tersebut menuangkan protes lantaran Kemendikbud tidak mencatumkan KH Hasyim Asy’ari yang merupakan tokoh pahlawan nasional. Sedangkan tokoh radikalisme termuat dalam dalam Kamus Sejarah Indonesia tersebut.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Tabayun, Sekjen Helmy Faishal Beri Masukan, Sejarah Indonesia Tak Lepas Peran Kiai NU

“PKB protes keras karena KH Hasyim Asy'ari enggak tertulis dalam kamus sejarah Indonesia terbitan dari Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, sementara Abu Bakar Ba'asyir yang ditahan negara malah ada,” kata Cak Udin, seperti dikutip Seputartangsel.com dari laman resmi PKB dilihat pada Kamis, 22 April 2021.

Bahkan Cak Udin menilai sikap Kemendikbud tersebut aneh dan meminta pihak Kemendikbud untuk segera menarik Kamus Sejarah Indonesia itu dari peredaran masyarakat.

“Ada yang aneh dengan Kemendikbud hari ini," ujar Cak Udin.

Baca Juga: Sambil Menangis, Ruben Onsu Minta Betrand Peto Berdamai dengan Orang Tua Kandungnya Sendiri

Syaiful Huda selaku Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI juga meminta perlu adanya perbaikan sebelum diedarkan sebagai bahan mata pelajaran sejarah.

Halaman:

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

x