SEPUTARTANGSEL.COM - Potret yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko berfoto bareng dengan Permadi Arya alias Abu Janda beredar luas di media sosial (medsos)
Selain mereka, terdapat beberapa orang lainnya terlihat berpose dengan latar Istana Bogor, Jawa Barat.
Menanggapi hal ini, Anggota DPR dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring mengatakan bahwa foto bersama dengan Presiden adalah hal yang wajar.
Baca Juga: Tim Evakuasi Berhasil Temukan Korban Longsor Nganjuk, BPBD: Dua Diantaranya Meninggal Dunia
Baca Juga: Banjir dan Tanah Longsor di Nganjuk, Jawa Timur, 23 Korban Masih dalam Pencarian
Bahkan bagi sebagian orang, foto bersama Presiden bisa menjadi kebangaan tersendiri.
"Sebenarnya, wajar2 saja orang minta foto bareng Presiden. Bagi sebagian orang, ini jadi kebanggaan tersendiri," kata Tifatul, dikutip Seputartangsel.com dari akun twitter @tifsembiring pada Senin, 15 Februari 2021.
Namun, menurutnya orang yang sudah berfoto dengan Presiden jangan sampai membuat ulah yang macam-macam seperti berbuat rasis dan mengatakan Islam arogan.
Pasalnya, hal tersebut bersinggungan dengan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
"TAPI, kalau sudah begitu, jangan bikin ulah macem2. Spt. Rasis, bilang Islam arogan. Ini kan bisa SARA," lanjutnya.
Sebenarnya, wajar2 saja orang minta foto bareng Presiden. Bagi sebagian orang, ini jadi kebanggaan tersendiri.
TAPI, kalau sudah begitu, jangan bikin ulah macem2. Spt. Rasis, bilang Islam arogan. Ini kan bisa SARA..????
Bai de wei, bapak janda2 itu yg diri sebelah mana yak...???? https://t.co/4Usyicp00f— Tifatul Sembiring (@tifsembiring) February 15, 2021
Selain Tifatul Sembiring, foto yang beredar di media sosial itu juga banyak dikomentari oleh sejumlah tokoh seperti Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.
Baca Juga: Lowongan Kerja PT Oscar Februari 2021 Terbuka Untuk Lulusan SMK, Ini Syarat dan Ketentuannya
Menurut Refly, foto tersebut harus dipastikan informasinya agar tidak lagi ada indikasi penyelewengan kekuasaan.***