Ketua TP3 Tewasnya 6 Anggota Laskar FPI Abdullah Hehamahua: Ini Pembunuhan

- 3 Februari 2021, 10:17 WIB
Abdullah Hehamahua (kiri) dan Refly Harun (kanan)
Abdullah Hehamahua (kiri) dan Refly Harun (kanan) /Seputar Tangsel/Tangkapan Layar Kanal Youtube Refly Harun

SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3), Abdullah Hehamahua mengatakan bahwa peristiwa yang menewaskan 6 anggota laskar FPI itu terlihat sistematis dan terencana.

Abdullah meminta pihak terkait untuk menunjukkan alat bukti, termasuk alat dan korban penembakan dari pihak kepolisian.

Kemudian, dia mengatakan bahwa peristiwa tembak-menembak itu tidak logis. Sebab, mayoritas anggota laskar FPI yang tewas berpendidikan dan berpenghasilan rendah, sehingga hampir tidak mungkin mampu membeli senjata.

Baca Juga: Kasus OTG Covid-19 di Jakarta Masih Tinggi, Pemda DKI Tambah Hotel untuk Isolasi Mandiri

Baca Juga: Jeff Bezos Turun dari Jabatan CEO Amazon, Siapa Penggantinya?

"Katakanlah misalnya ya mereka tidak punya senjata, tidak beli senjata, tapi FPI misalnya, organisasi. Pertanyaan saya adalah FPI beli senjata darimana? Apa dari Pindad, apa dari Polisi, atau dari pasar gelap? Kalau dari pasar gelap yang bertanggung jawab siapa? Dalam NKRI itu yang bertanggung jawab terhadap keamanan adalah polisi," kata Abdullah, seperti dilansir dari kanal YouTube Refly Harun pada Rabu, 3 Januari 2021.

Secara lebih lanjut, Abdullah Hehamahua setuju bahwa peristiwa ini adalah pembunuhan.

"Saya setuju asas praduga tak bersalah, itu adalah kewenangan pengadilan. Tapi, kalau polisi konsekuen dengan asas praduga tak bersalah, kemudian dengan KUHAP, kenapa ditembak? Harus diproses," ujarnya.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Online untuk Wilayah Jakarta Hari Ini, Rabu 3 Februari 2021

Halaman:

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x