Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan, Ternyata Ini Sebabnya

- 22 Januari 2021, 12:34 WIB
Pedagang daging di beberapa pasar DKI Jakarta mogok jualan karena harga beli daging di pemotongan lebih mahal dari harga jual di pasaran
Pedagang daging di beberapa pasar DKI Jakarta mogok jualan karena harga beli daging di pemotongan lebih mahal dari harga jual di pasaran /jakarta.go.id/

SEPUTARTANGSEL.COM- Selama tiga hari pedagang daging sapi di Jabodetabek melakukan mogok jualan. Hal ini dipicu karena harga daging sapi dari pemotongan daging tinggi. 

Pedagang mengeluhkan harga yang tinggi di tengah masyarakat yang daya belinya masih rendah diakibatkan pandemi Covid-19.

Sekjen Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Yayan Suryana mengatakan, imbas kenaikan harga daging di tempat pemotongan, harga daging sapi di pasaran berkisar Rp 110.000 – 140.000.

Baca Juga: Dapatkan BSU Atau BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp2,4 Juta dari Pemerintah, Cek Link Ini

Baca Juga: Listyo Sigit Jadi Kapolri, Refly Harun: Jangan Terjebak Pola Permainan Politik Penguasa

Setelah melakukan pertemuan antara APDI dengan pemerintah, disepakati pemerintah akan menstabilkan harga sapi potong di tingkat feedloter, rumah pemotongan hewan (RPH) maupun harga daging di pasaran.

Asnawi, Ketua APDI, mengungkap pada pertemuan itu disepakati harga di tingkat RPH tidak lebih dari Rp 94.000 per kg, atau setara dengan harga timbang hidup sapi Rp 46.000 – 47.000.

Menurutnya, harga ini merupakan permintaan pedagang daging se-Jabodetabek, melalui koordinator pedagang daging bersama ketua APDI.

Baca Juga: Jokowi Teken PP Baru, Masyarakat Dipaksa Ikut Perang? Begini Detailnya

Baca Juga: Vaksinasi Mandiri Bagi Perusahaan Diperbolehkan, Tapi Begini Syaratnya

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan APDI dan PT Suri Nusantara Jaya.

"Disepakati mulai hari ini daging di pasaran akan dibantu dengan stok daging dari PT Suri Nusantara sebanyak 17.000 ton," terang Suhanto.

Dari jumlah stok yang ada, untuk kebutuhan DKI Jakarta berkisar 5.599 ton. Artinya, selama tiga bulan ke depan stok daging akan tercukupi.

Baca Juga: Wah, Ternyata Pemilik Kartu Indonesia Sehat (KIS) Juga Kebagian Bansos Rp300 Ribu, Simak

Baca Juga: Waspada, BMKG Merilis 19 Wilayah yang Akan Dilanda Banjir Akibat Hujan Lebat

“Untuk itu, masyarakat tidak usah khawatir. Karena dalam waktu dekat, eceran sapi sudah ada di pasaran. Pedagang sudah berkomitmen untuk berjualan lagi,” tambah Suhanto.

Lebih lanjut Suhanto menjelaskan, penyebab naiknya harga daging sapi juga dipengaruhi kenaikan harga di tingkat importir Australia.***

 

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

x