Walhi: Kondisi Hutan Sulawesi Selatan Makin Kritis

- 27 November 2020, 19:19 WIB
Ilustrasi hutan yang makin kritis.
Ilustrasi hutan yang makin kritis. /Foto: Antara/ Suriani Mappong/

SEPUTARTANGSEL.COM - Kondisi hutan Sulawesi Selatan makin kritis sehingga sangat mengkhawatirkan akan terjadinya bencana.

Hal itu dikemukakan Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi Sulawesi Selatan Muhammad Al Amin di Makassar pada Kamis, 26 November 2020.

Dia berpendapat kondisi hutan di daerah itu perlu mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Hasil Uji Vaksin Covid-19 Produksi AstraZeneca Kembali Berdampak pada Nilai Rupiah

Baca Juga: Kementerian KKP Hentikan Sementara SPWP Ekspor Benih Lobster

Sebagai gambaran, dari 2,6 juta hektare luas hutan di Sulawesi Selatan hanya sekitar 1,3 juta hektare bervegetasi hijau.

Kondisi itu berpotensi bencana jika kondisi hutan kurang perhatian untuk direhabilitasi.

Dikutip Seputartangsel.com dari Antara, Muhammad Al Amin setiap tahun mengingatkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Lemhannas: Pandemi Covid-19 Juga Menginfeksi Ketahanan Nasional

Baca Juga: Wah, Kata Gubernur Lemhannas, Copot Baliho Habib Rizieq TNI Melampaui Wewenang

Tetapi, sikap pemerintah tidak tegas guna merancang tata ruang provinsi untuk merehabilitasi lahan kritis.

Dia berharap agar Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota melakukan revisi peraturan terkait pemanfaatan ruang.

Termasuk rencana tata ruang wilayah, rencana detail tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan. 

Baca Juga: Akhirnya, Ma'ruf Amin Melepas Jabatan Sebagai Ketua MUI

Baca Juga: Polisi: Main Threesome, Artis ST dan MA Dibayar Masing-masing Rp30 Juta

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan Andi Parenrengi menanggapi hal itu.

Dia menuturkan, guna mengantisipasi terjadinya bencana maka pihaknya selalu berkoordinasi dengan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk pencegahan dan pengamanan oleh Polisi kehutanan (Polhut) di lapangan.

Pihaknya telah mendistribusikan bibit dan pupuk terhadap daerah-daerah yang memiliki potensi kerawanan bencana alam cukup tinggi. Misalnya di Kabupaten Gowa, Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Luwu.

Baca Juga: Maudy Ayunda: Muda, Cerdas, Bertalenta dan Mempesona

Baca Juga: Lebih Dari 60 Juta Kasus Virus Corona Sejak Merebak di Wuhan Akhir 2019

Bibit tersebut diperuntukkan guna merehabilitasi sekitar 10 ribu hektare dengan melibatkan peran serta masyarakat sekitar dalam penanamannya.

Pelaksanaan di lapangan dilakukan pihak Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan berkoordinasi dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) untuk melibatkan petugas di lapangan dan masyarakat.

"Dengan adanya penyaluran bantuan bibit dari KLHK, diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memelihara tumbuhan seperti mangga, rambutan dan lain sbagainya pada masa pandemi seperti saat ini," katanya.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x