Jadi Tersangka Kasus Brigadir J, Rocky Gerung Duga Bharada E Hanya Dijadikan 'Tumbal' sang Bintang

4 Agustus 2022, 13:27 WIB
Bharada E diduga hanya dijadikan sebagai tumbal dalam kasus Brigadir J oleh Rocky Gerung /Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat./

SEPUTARTANGSEL.COM - Bharada E alias Bharada Richard Eliezer akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.

Ditetapkannya Bharada E sebagai tersangka dalam kasus Brigadir J alias Brigadir Yosua itu diumumkan oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi pada Rabu, 3 Agustus 2022.

Bharada E disangkakan Pasal 388 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.

Baca Juga: Bharada E Jadi Tersangka Kasus Brigadir J, Refly Harun: Tak Mungkin Hanya Dia yang Membunuh

Pasalnya menurut Andi, aksi Bharada E bukan membela diri.

Akibat hal ini, Bharada E langsung ditahan di Rutan Bareskrim Polri untuk kemudian diproses hukum.

Meski kepolisian telah menetapkan seorang tersangka dalam kasus Brigadir J alias Brigadir Yosua, hal ini tetap saja meninggalkan tanda tanya bagi publik.

Banyak spekulasi yang muncul bahwa Bharada E bukanlah pelaku pembunuhan Brigadir J yang sesungguhnya.

Baca Juga: Terungkap Kejanggalan di Hp Pacar Brigadir J, Pengacara: Puluhan Missed Call Tidak Beraturan, Dikuasai...

Menanggapi berbagai spekulasi dan kejanggalan kasus Brigadir J, Pengamat politik Rocky Gerung ikut angkat bicara.

Rocky Gerung menduga, Bharada E sengaja dikorbankan untuk pihak yang posisinya lebih tinggi.

"Kita terpaksa mesti lihat partitur awalnya apa sih, sehingga kok terlihat semacam komposisi yang diubah-ubah. Arranger-nya siapa," kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Buya Yahya Menjawab: Bolehkah Uang Takziah Dibagikan dan Dipakai Keluarga?

"Jadi kalau kita tahu itu, maka dengan mudah kita bisa duga ini ada sesuatu yang lebih tinggi yang harus diselamatkan, yang sering kita sebut janganlah ini konflik antar bintang di langit, terus ada batu di bawah yang ketiban," sambungnya.

Rocky Gerung menilai, publik sudah merasa bahwa permainan dalam kasus Brigadir J sudah terlalu jauh dan persoalannya semakin rumit.

"Publik sudah merasa terlalu jauh lah permainan ini. Dan itu yang menyebabkan semua orang menduga bahwa ini sudah masuk persoalan yang lebih rumit. Karena soal sikut menyikut di antara bintang, soal order mengorder, soal sebut saja … bahkan gengsi antar angkatan," ujarnya, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis, 4 Agustus 2022.

Salah seorang pendiri Setara Institute itu pun meminta agar Polri mengembalikan kasus Brigadir J pada ketajaman ilmu pengetahuan sebelum spekulasi berkembang semakin jauh.

Baca Juga: Bharada E Resmi Jadi Tersangka Kasus Brigadir J, Begini Nasib Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi

Menurutnya, kasus Brigadir J ini merupakan kesempatan terakhir yang dimiliki Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menunjukkan kepada publik bahwa ia memiliki kemampuan untuk mengatur institusi Polri.

Rocky Gerung mengimbau agar jangan sampai kasus Brigadir J berakhir dengan berantakannya institusi Polri, sehingga ada pihak yang saling menyalahkan.

"Padahal dari awal, keterangan yang berantakan justru datang dari penyidikan awal," tuturnya.

Baca Juga: Keluarga Unggah Video 'Serda Ucok Siap Bantu Negara Tangkap Pembunuh Brigadir J'

Kemudian, Rocky Gerung berharap agar istri Ferdy Sambo segera pulih dan bisa segera dimintai keterangan.

Begitu juga dengan hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J yang ia harapkan bisa segera dibuka kepada publik.

"Tapi mencicil keterangan, itu terlihat terlalu berbahaya karena ini melawan opini publik. Nah opini publik juga kadang kala masuk kekonyolan, mulai dari sensasi. Jadi ini pertandingan sebetulnya antara opini publik dan opini institusi," ucapnya.

"Kenapa begitu, karena opini publik dari awal mencurigai syarat-syarat scientific yang sedang dipakai. Dan itu dibuktikan bahwa dua kali autopsi, berarti ada syarat-syarat scientific yang dilanggar. Kan itu intinya," kata Rocky Gerung menambahkan.

Baca Juga: Terungkap Jejak WhatsApp Brigadir J dan sang Pacar, Refly Harun: Aneh Juga, Memunculkan Tanda Tanya

Rocky Gerung menilai, kehati-hatian Polri karena ada tingkatan kebintangan dalam kasus Brigadir J bisa menjadi masalah yang menumpuk ke depannya.

Ia melihat, kasus Brigadir J ini tak hanya berbau skandal privat atau individu, tetapi juga skandal konstitusi.

"Jangan sampai skandal privat dieksploitasi, skandal eksploitasi dieksploitasi, kasusnya sendiri hilang dalam ingatan publik," tegas Rocky Gerung.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler