Tewasnya Brigadir J, Refly Harun: Tak Usah Bicara Scientific, Penyiksaan Tak Relevan Jika Pembunuhan Berencana

31 Juli 2022, 08:16 WIB
Refly Harun komentari lamanya pengungkapan tewasnya Brigadir J membuat isu liar /Tangkap layar kanal Youtube Refly Harun/

SEPUTARTANGSEL.COM- Pengamat Hukum, Refly Harun mengomentari lamanya penyelidikan pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022. 

Hingga kini Kepolisian belum menetapkan tersangka yang dikatakan beberapa tokoh, sebenarnya kasus pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Yosua mudah diungkap. 

Refly menyebut dengan lamanya menyelidikan justru menimbulkan banyaknya spekulasi liar yang muncul di masyarakat. 

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Baru Keluar 4-8 Pekan Lagi, Hasil Autopsi Awal Mana?

Baca Juga: Terungkap, Banyak Pelanggaran Peraturan Kapolri Sejak Awal Penanganan Kasus Brigadir J

"Kalau ini tidak segera selesai, yang terjadi spekulasi-spekulasi liar," kata Refly Harun di akun Youtubenya berjudul 'Terungkap! Irjen Ferdy Sambo Berlari ke rumah dinas, istri menangis keluar Rumah, yang tayang pada Minggu, 31 Juli 2022. 

Refly juga mengatakan bahwa sebenarnya yang perlu diselesaikan  dalam pemeriksaan-pemeriksaan tehadap tiga orang saja. 

Termasuk barang-barangnya, yaitu Bharada E, istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo beserta alat komunikasi yang mereka gunakan. 

"Tak perlu ada scientific dan sebagainya untuk menyatakan apakah matinya ada penyiksaan atau tidak," ujar Refly Harun. 

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Ini Kata Kapolri

Baca Juga: Update Kasus Kematian Brigadir J, Komnas HAM Akan Panggil Ajudan Irjen Ferdy Sambo yang Berhalangan Hadir

Refly juga mengatakan bahwa penyiksaan itu menjadi tidak relevan. 

"Mau disiksa, mau tidak disiksa, itu soal tidak relevan kalau kita bicara ini pembunuhan berencana," kata Refly Harun. 

Menurut Refly Haruin, untuk menyelesaikan kasus pembunuhan Brigadir J, hanya perlu memastikan apakah ditembak oleh Bharada E karena membela diri, dan Bharada E sendiri mengatakan tidak hanya membela diri pasti, ketika Brigadir J tersungkur masih diembat (ditembak-red) juga. 

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Diyakini Bongkar 5 Kejanggalan Ini

Baca Juga: Temuan Baru Hasil Autopsi Ulang Brigadir J: Kepala Belakang Bolong Seperti Tertembus Peluru

Rfely menyebut penyelidikan yang dilakukan terlalu melebar ke mana-mana. 

"Apakah ada yang menyebabkan Brigadir J dibunuh. Tidak perlu melebar disiksa atau tidak dan sebagainya," ujarnya.

"Kalau itu sudah dipastikan, apakah didahului dengan penyiksaan, apakah emosi sesaat, apakah emosi yang meledak," lanjut Refly Harun.

Baca Juga: Polwan Cantik AKP Rita Yuliana yang Dikaitkan dengan Insiden di Rumah Dinas Kadiv Propam, Ini Foto-fotonya

Baca Juga: Ada Apa Ahok Dikaitkan Kamaruddin Simanjuntak dengan Tewasnya Brigadir J?

Menurutnya ada tiga versi penyelidikan, yaitu menanggapi situasi ingin melecehkan, menanggapi barada E yang kebangetan, sudah tersungkur disikat lagi, atau emosi sesaat

"Kasus ini mudah pembuktiannya, kalau tidak ada ewuh pakewuh dan mudah sekali terungkap," pungkasnya. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler