Munarman Dituntut Hukuman Mati, Syahganda Nainggolan Sebut Irjen Pol Napoleon Bonaparte Tertawa: Nggak Percaya

5 Februari 2022, 11:17 WIB
Munarman dituntut hukuman mati terkait dugaan tindak pidana terorisme /Antara/Boyke Ledy Watra/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman dituntut hukuman mati.

Tuntutan mati kepada Munarman itu dilayangkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang lanjutan terkait dugaan tindak pidana terorisme yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim) pada Rabu, 3 Februari 2022.

JPU menilai, Munarman merupakan orang yang berpengaruh dalam FPI.

Baca Juga: Munarman Jadi Trending Pasca Dituntut Hukuman Mati, Netizen: JPU nya Lulusan Mana Sih

Menanggapi kasus yang menjerat Munarman, Petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Syahganda Nainggolan pun ikut angkat suara.

Syahganda Nainggolan mengaku, dirinya sering berdiskusi dengan mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian dan Irjen Pol Napoleon Bonaparte terkait kasus terorisme.

Syahganda Nainggolan mengatakan, dalam diskusi tersebut diketahui fakta bahwa ada standar internasional untuk menetapkan pelaku terorisme.

Baca Juga: Munarman Diancam Pasal Hukuman Mati, Ali Syarief: Belanda Tak Berani Jerat Bung Karno karena Aktivitas Politik

"Tapi teroris kan juga ada standar internasional, dalam teroris itu. Saya kan lama berbicara dengan Tito Karnavian, mantan Kepala BNPT, mantan Kepala Polisi. Saya paham lah banyak soal teroris itu, tukar pikiran dengan Tito Karnavian. Jadi, saya ketawa-ketawa saja," kata Syahganda Nainggolan, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Sabtu, 5 Februari 2022.

Lebih lanjut, Syahganda Nainggolan mengungkapkan Irjen Pol Napoleon Bonaparte tertawa melihat penangkapan mantan petinggi FPI itu.

"Dua orang pendiri BNPT tuh teman saya ngobrol. Satu Tito Karnavian, satu lagi namanya si Napoleon Bonaparte. Dia (Napoleon Bonaparte) pendiri Densus 88. Jadi, kita waktu Munarman ditangkap, ya saya sama dia ketawa-ketawa saja," ungkapnya.

Mantan tahahan politik kasus pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) itu menuturkan, Irjen Pol Napoleon Bonaparte tak percaya bahwa Munarman seorang pelaku terorisme.

Baca Juga: Munarman Dituntut Hukuman Mati, Rocky Gerung: Memang Ada Desain untuk Menjebloskan...

"Kalau Napoleon ya nggak percaya kalau Munarman teroris," ujarnya.

Ia menerangkan, teroris menurut Napoleon Bonaparte biasanya terhubung dengan intelijen negara. Salah satunya yakni Pakistan yang terlibat dalam gerakan-gerakan terorisme di Afghanistan.

Karenanya, apabila seseorang tidak terlibat dalam kekuasaan intelijen suatu negara, maka yang bersangkutan sulit disebut teroris.

Baca Juga: Terpidana JAD Ungkap Fakta Mengejutkan di Sidang Munarman, Guntur Romli Singgung Gus Dur: Lama FPI Terlibat

"Teroris porsi nyatanya gila-gilaan teroris itu, engga sembarangan," tegasnya.

Ia mengaku memiliki pandangan sendiri terkait terorisme, di mana menurutnya teroris biasanya dilengkapi dengan senjata dan memiliki jaringan.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler