DKI Jakarta Wajibkan Rapid Test Antigen, Simak Bedanya dengan Antibodi dan PCR

17 Desember 2020, 14:57 WIB
Calon penumpang menjalani rapid test di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Minggu, 13 Desember 2020. Bandara tersebut merupakan salah satu lokasi rapid test antigen. /Foto: Pikiran-rakyat.com/Armin Abdul Jabbar/

SEPUTARTANGSEL.COM- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mewajibkan rapid test antigen kepada masyarakat yang akan masuk ke Jakarta.

Khususnya, bagi masyarakat yang datang melalui bandara.

Hal itu tercantum dalam keterangan pers Kemenkomarves usai Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, dan Bali.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp2,4 Juta Akan Cair Kedua kalinya pada Desember, Ini Cara Ceknya

Baca Juga: Sambil Tersenyum, Foto Habib Rizieq di Dalam Sel Tahanan Beredar di Media Sosial

Rakor digelar secara virtual, dipimpin oleh Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, pada Senin 14 Desember 2020.

Sebenarnya, apa sih perbedaan antara rapid test antibodi, rapid test antigen dan PCR?

Dirangkum dari berbagai sumber, Seputartangsel.com mencatat, rapid test yang selama ini dipakai di berbagai fasilitas kesehatan adalah rapid test antibodi.

Baca Juga: Harga Pangan di DKI Jakarta Jelang Natal dan Tahun Baru Cenderung Naik

Baca Juga: Wow, 1.231 Kilogram Sampah Masker Sekali Pakai Terkumpul di DKI Jakarta Selama Pandemi Covid-19

Pada rapid test antibodi ini merupakan tes diagnostik Covid-19 yang cepat, dengan mendeteksi keberadaan antibodi dalam darah.

Saat dilakukan pengetesan dengan rapid test antibodi ini hasil negatif belum bisa menjadi patokan benar-benar negatif dari Covid-19.

Karena jika terinfeksi corona, tubuh akan menghasilkan antibodi dalam beberapa hari kemudian. Umumnya, Covid-19 baru muncul pada pekan kedua setelah infeksi.

Baca Juga: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Bahagia Gara-gara Ini

Baca Juga: Pemprov DKI Larang ASN dan PNS Berpergian ke Luar Kota Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2021

Sedangkan Rapid Test Antigen atau Swab Antigen juga termasuk diagnostik cepat Covid-19 dengan mendeteksi keberadaan antigen virus Covid-19 pada sampel yang berasal dari saluran pernapasan.

Antigen akan terdeteksi ketika virus aktif bereplikasi.

Rapid test antigen ini diyakini paling baik dilakukan ketika orang baru saja terinfeksi.

Baca Juga: Apa Hubungan Twit Kaesang dengan Vaksin Covid-19 Gratis yang Disampaikan Jokowi?

Baca Juga: Masalah Harta Warisan Lina Jubaedah dengan Teddy Terus Bergulir, Sule: Ingat Apa yang Dijual

Sebelum antibodi muncul untuk melawan virus yang masuk ke tubuh, ada peran antigen yang bertugas mempelajarinya. Keberadaan antigen itulah yang dideteksi.

Swab dan PCR (polymerase chain reaction) merupakan satu bagian. Swab dilakukan sebagai pengetesan awal, sedangkan PCR  menjadi pemeriksaan lanjutan untuk menegaskan diagnosis Covid-19.

Baca Juga: Dituding Bikin Liputan Investigasi Bohong, Edy Mulyadi Klaim Kontennya Penuhi Kaidah Jurnalistik

Baca Juga: Modus Business E-mail Compromise (BEC) Rugikan Hingga Rp276 Miliar, Apa Itu BEC?

Swab pengambilan sampel dilakukan dengan mengusap rongga hidung atau tenggorokan dengan alat seperti kapas lidi khusus.

Sedangkan PCR dengan mendeteksi DNA virus, sehingga lebih akurat tetapi menggunakan alat yang lebih mahal dan hasilnya keluar lebih lama dibanding rapid test. ***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler