Hari Valentine Disebut Habib Ali Alhinduan Hari Maksiat, Kata Gubernur I Wayan Koster Bukan Budaya Bali

- 14 Februari 2022, 08:59 WIB
Ilustrasi Hari Valentine. Habib Al Alhinduan menyebutnya Hari Maksiat. Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan bukan adat dan Budaya Bali
Ilustrasi Hari Valentine. Habib Al Alhinduan menyebutnya Hari Maksiat. Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan bukan adat dan Budaya Bali /Foto: Pixabay/JillWellington/

Menurut Habib Ali, yang diserang dengan dalih bukan budaya kita, seharusnya jangan hanya gamis, cadar dan sorban.

"Tapi valentine yg jelas merusak malah didukung!!!" tandasnya.

Habib Ali Alhinduan menambahkan, yang dinamakan hari kasih sayang itu adalah hari di mana seorang lawan jenis menjadi pasangan sah yang halal.

Baca Juga: Seperti Tahun Lalu, Perayaan Hari Valentine Dilarang di Kota Depok

"Bukan dg gombalan murah dibungkus dg coklat yg 1-2 hari akan habis sementara kesucianmu & harga dirimu ternodai. Bangunlah cinta diatas pernikahan bukan pernikahan diatas cinta," tegasnya.

Sebagaimana diberitakan, Gubernur Bali I Wayan Koster juga menyebut Hari Valentine bukan adat dan budaya Bali.

Karena itu, Koster mencanangkan Rahina (Hari) Tumpek Krulut atau Hari Tresna Asih sebagai gantinya.

Hal itu diungkapkan Koster saat jumpa pers di Rumah Jabatan Gubernur Bali Jaya Sabha Denpasar, Selasa 8 Februari 2022.

Baca Juga: Perayaan Hari Valentine 14 Februari, Pernah Dilarang Gereja Tapi Justru Kian Meluas

"Ini sifatnya imbauan, kalau punya cara merayakan sesuai budaya Bali kenapa harus pakai budaya orang lain," kata Koster.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini