SEPUTARTANGSEL.COM - Pandemi Covid-19 masih belum berakhir, disinfektan masih efektif untuk membunuh virus.
Disinfektan adalah cairan bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi virus.
Penggunaan disinfektan memang masih digunakan sebagian orang sebagai upaya pencegahan penyebaran virus.
Baca Juga: Dikonfirmasi! Song Hye Kyo dan Jang Ki Yong Akan Bintangi Drama Romantis 'Now We Are Breaking Up'
Baca Juga: Tunggu Kepastian Penyelenggaraan Ibadah Haji dari Arab Saudi, Begini Kata Menag Yaqut
Namun, tahukah? Kalau penggunaan Disinfektan secara berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Dilansir dari Livestrong pada Rabu, 10 Maret 2021, Kebanyakan semprotan disinfektan mengandung senyawa organik yang mudah menguap, atau VOC.
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan (EPA), paparan VOC tertentu dapat menyebabkan iritasi mata, hidung dan tenggorokan, sakit kepala kehilangan koordinasi, mual, kerusakan hati, ginjal dan sistem saraf pusat, dan kanker.
Baca Juga: Kerap Bantah Tuduhan, Laporan Investigasi AS: China Terbukti Lakukan Genosida Terhadap Muslim Uighur
Baca Juga: Artis Cita Citata Terseret Kasus Korupsi Bansos Covid-19: Saya Merasa Dibayar Profesional
Menurut Joseph Allen Direktur Program Bangunan Sehat di Universitas Harvard, pengaruh penggunaan disinfektan pada kesehatan terlihat dari seberapa sering digunakan dan seberapa cepat zat tersebut menghilang.
"Seringkali, organisasi terlalu sering membersihkan sehingga tingkat VOC menumpuk di udara, menciptakan potensi bahaya pernapasan bagi orang-orang di ruang itu," kata Allen
Ternyata tidak disarankan untuk menggunakan disinfektan secara belebihan karena zat didalamnya memberi dampak buruk bagi kesehatan.
Baca Juga: KLB Demokrat Dukung Jokowi dan Siap Sumbang Menteri, Refly Harun Bilang Moeldoko Langgar Etika Politik
Allen mengatakan, paparan dari disinfektan bisa sangat mengkhawatirkan bagi kesehatan.
"Ini adalah paparan akut yang kami khawatirkan," kata Allen
Sebagian pekerja kebersihan harus mendapat perhatian khusus karena pengaruh dari disinfektan tersebut.
"Dan bagi pekerja seperti staf kebersihan yang harus menggunakan bahan kimia ini sepanjang hari di tempat kerja, ini menjadi perhatian khusus," tambahnya
Baca Juga: Partai Demokrat Kubu Moeldoko Sebut Sudah Serahkan Berkas ke Kemenkumham, Kubu AHY Bilang Begini
Baca Juga: Cetak Jurnalis Berintegritas, Lembaga Uji Kompetisi Wartawan Pikiran Rakyat Gelar TOT Calon Penguji
Adapun efek samping dari penggunaan disinfektan secara berlebihan, yaitu:
1. Sebabkan iritasi pada kulit
Penggunaan disinfektan secara berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Hal yang ditimbulkan seperti, penyakit dermatitis dan eksim seperti yang dikatakan Mahboobeh Mahdavinia, MD, PhD , profesor alergi dan imunologi di Universitas Rush.
Baca Juga: Waspada, IDI Sebut Ada Masker Abal-abal Menjadi Pemicu Penyebaran Covid-19, Ini Penjelasannya
Baca Juga: Presiden Joe Biden Hapus Kebijakan Pendahulunya, Donald Trump yang Larang Muslim Masuk AS, Begini Lengkapnya
"Dermatitis kontak bermanifestasi dalam kemerahan dan peradangan, sedangkan eksim menyebabkan kulit kering, bersisik, dan gatal," kata Dr.Mahdavinia
"Keduanya bisa menjadi reaksi alergi terhadap penggunaan disinfektan dan pembersih tangan yang sering," tambahnya
2. Dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh
Terderang aneh, namun sebuah studi dari The New England Journal of Medicine menemukan bahwa anak-anak dengan paparan mikroba yang lebih besar memiliki kekebalan lebih kuat dari mereka yang terlalu hidup bersih.
Baca Juga: CEK FAKTA: Covid-19 Dapat Diobati dengan Uap Air Panas Hasil Rebusan Jahe
Baca Juga: Komentari Moeldoko Jadi Ketum Versi KLB Demokrat, Herman Khaeron: Sepertinya Ada Pihak Lain Persekongkolannya
"Penelitian telah menemukan bahwa anak-anak yang tumbuh di rumah yang terlalu steril lebih rentan terhadap penyakit alergi, seperti eksim, asma, alergi makanan, dan rinitis alergi," kata Dr. Mahdavinia
Sedangkan bakteri dibagi menjadi dua golongan, bakteri baik dan bakteri buruk jadi terlalu sering membersihkan sesuatu dengan berlebiham dapat membunuh bakteri baik.
"Pembersihan yang berlebihan akan menghancurkan bakteri baik dan juga bakteri jahat," jelas Dr. Mahdavinia
Baca Juga: Mengenal Hipospadia yang Menyebabkan Aprilia Manganang Dikira Berjenis Kelamin Perempuan
Baca Juga: Kasus Penembakan 6 Laskar FPI, Mahfud MD: Yang Disampaikan Sebatas Keyakinan, Bukan Bukti
3. Menimbulkan penyakit dalam perut akibat zat kimia disinfektan
Cairan disinfektan yang disemprotkan berlebihan ke lantai ataupun ke benda lain dapat berdampak buruk.
Seperti hal anak kecil yang sering memasukan tangan kedalam mulut, namun saat itu benda atau sekitarnya telah disemprotkan disinfektan.
Maka yang terjadi adalah cairan kimia berbahaya tersebut dapat masuk kedalam tubuh melalui tangan.
Baca Juga: Dipastikan Laki-Laki, Aprilia Manganang Akan Ubah Identitas dan Ganti Nama
Baca Juga: Jadwal Acara TV 10 Maret 2021, Lengkap mulai, NET, Trans7, GTV, TransTV, ANTV, SCTV hingga RCTI
"Jika beberapa bahan kimia beracun yang digunakan dalam produk disinfektan tertelan secara tidak sengaja, hal itu dapat menyebabkan gangguan GI seperti mual, diare, dan muntah," kata Dr. Mahdavinia.
4. Dapat sebabkan penyakit pernapasan
Penggunaan disinfektan menimbulkan masalah kesehatan seperti mengi, hiperosmia dan indra penciuman yang meningkat.
"Ini dapat menyebabkan mengi pada orang dengan asma, disfungsi pita suara atau hiperosmia, indra penciuman yang meningkat," kata Dr. Mahdavinia
Baca Juga: Wow Fahri Hamzah Pamer Gendong Lobster Berukuran Jumbo Colek Susi Pudjiastuti Ini bukan Baby Lobster
Baca Juga: Kaesang Bohong Soal Putus Pertengahan Januari, Ibunda Felicia: Lebih Banyak Bukti yang Kita Punya
Karena disinfektan dapat membuat masalah sistem pernapasan dan sensitif terhadap iritan toksik.
Dr. Dery menambahkan, bahwa ada orang lain yang juga berisiko tinggi dari penggunaan disinfektan secara berlebihan.
Seperti mereka yang mengidap penyakit paru atau pernapasan, seperti kanker paru-paru atau pneumonia pengorganisasian kriptogenik.***