Demo Tolak Kudeta Militer di Sudan, 7 Tewas dan 140 Terluka

- 26 Oktober 2021, 19:24 WIB
Para pengunjung rasa yang menentang kudeta militer di Sudan.
Para pengunjung rasa yang menentang kudeta militer di Sudan. /Foto: Reuters/REUTERS/El Tayeb Siddig/

"Apa yang dilakukan oleh pihak militer Sudan saat ini merupakan sebuah kejahatan. Hamdok masih merupakan otoritas transisi yang sah," tulisnya.

Sedangkan menurut para diplomat, Dewan Keamanan PBB kemungkinan membahas kondisi yang terjadi di Sudan pada rapat tertutup Selasa, 26 Oktober 2021 ini.

Baca Juga: Fadli Zon ke BNPT: RI Akui Pemerintahan Kudeta Thailand dan Myanmar, Kok Takut Taliban?

"Kami menolak aksi yang dilakukan oleh militer dan meminta secepatnya pembebasan Perdana Menteri serta pejabat lainnya yang kini menjadi tahanan rumah," ujar juru bicara Gedung Putih, Karine Jean Pierre.

Para pemuda yang melakukan demo menentang kudeta militer, memblokade jalan-jalan dan terjadi bentrokan dengan pihak militer.

Sedangkan koalisi oposisi utama, pasukan kebebasan dan perubahan, yang mendorong pencopotan Bashir serta merundingkan pembentukan dewan militer-sipil, di Twitter menyerukan tindakan damai di jalan-jalan untuk menggulingkan pihak militer, termasuk demontrasi, pemblokiran jalan serta pembangkangan sipil.

Baca Juga: Presiden Kais Saied Kudeta Pemerintah, Tunisia Dilanda Krisis Demokrasi

Hamdok merupakan seorang ekonom dan mantan pejabat senior PBB, kini ditahan di sebuah lokasi yang dirahasiakan.

Hal tersebut terjadi setelah Hamdok menolak untuk membuat pernyataan bahwa dirinya mendukung kudeta tersebut.***

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah