Fadli Zon ke BNPT: RI Akui Pemerintahan Kudeta Thailand dan Myanmar, Kok Takut Taliban?

- 29 Agustus 2021, 13:15 WIB
Fadli Zon menyoroti pernyataan BNPT soal Taliban yang merebut kekuasaan Afghanistan tidak demokratis
Fadli Zon menyoroti pernyataan BNPT soal Taliban yang merebut kekuasaan Afghanistan tidak demokratis /Foto: Antara/Bagus Ahmad Rizaldi./

SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyatakan pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Fadli Zon mengomentari pernyataan BNPT yang menyebut kelompok Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan dengan cara yang tidak demokratis.

Menurut Fadli Zon, tidak perlu jauh mencari pemerintah yang berkuasa di sebuah negara direbut dengan cara yang tidak demokratis.

Baca Juga: Ustadz Yahya Waloni Tak Sadarkan Diri Setelah Dilarikan ke RS, Kondisinya Tinggal Menghitung Jam? Cek Faktanya

"Tak usah jauh-jauh," tulis Fadli Zon, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @fadlizon, Minggu, 29 Agustus 2021.

Dia mencontohkan salah satu negara yang kekuasaan pemerintahnya direbut dengan cara yang tidak demokratis adalah Thailand.

Fadli Zon mengungkapkan militer Thailand merebut kekuasaan Pemerintah Myanmar yang sah dengan cara kudeta pada tahun 2014.

Baca Juga: Dinkes Tangsel Imbau Vaksinasi Covid-19 Dua Dosis Efektif Cegah Rawat Inap dan Kematian

"Militer Thailand bbrp tahun lalu rebut kekuasaan dg cara kudeta," ungkap.

Selain Thailand, Fadli Zon juga mengatakan kudeta terhadap pemilu yang demokratis pun pernah terjadi di Myanmar.

Dia menuturkan militer Myanmar melakukan kudeta tersebut pada 1 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Luhut Somasi Haris Azhar Soal Tudingan Main Tambang Emas, Refly Harun: Kalau Lurus Ya Tinggal Klarifikasi Saja

"Lalu 1 Februari 2021, militer Myanmar kudeta pemilu yg demokratis," tuturnya.

Walaupun pemerintahan yang sah dikudeta oleh militer di dua negara tersebut, dia menyampaikan Pemerintah Indonesia tidak memprotes hal itu.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia telah mengakui kudeta Thailand.

Baca Juga: Prabowo Subianto Puji-puji Kepemimpinan Presiden Jokowi, Refrizal: Apakah Masih Ingat pada Habib Rizieq?

Bahkan sempat mengundang Panglima Junta Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada 24 April 2021 lalu.

"Apakah kita protes? Akui pemerintahan kudeta Thailand. April lalu juga undang-undang Jenderal yg kudeta Myanmar," ujarnya.

Fadli Zon justru mempertanyakan sikap BNPT yang takut dengan cara-cara yang dilakukan oleh Taliban untuk merebut kekuasan di Afghanistan.

Baca Juga: Kembali Viral, Bupati Banjarnegara Sebut Gus Dur 'Picek', Netizen: Tidak Pantas Jadi Panutan

Pasalnya, beberapa negara yang telah disebutkan juga merebut kekuasaan dengan cara yang tidak demokratis dan tetap diakui oleh pemerintah.

"Kok takut Taliban?" tanyanya.

Sebelumnya, melalui akun Twitter @BNPTRI, BNPT mencuitkan pernyataan mengenai cara Taliban merebut kekuasaan yang disebut tidak demokratis.

Baca Juga: Prabowo Puji Kepemimpinan Presiden Jokowi, Jansen Sitindaon: Kemarin Begitu Kerasnya Sampai Hentak Meja

Kemudian, BNPT menyatakan berbagai tokoh di Indonesia mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadan dan berpegang teguh pada empat pilar kebangsaan.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x