SEPUTARTANGSEL.COM - Sedikitnya tujuh orang tewas saat terjadi demo menentang kudeta militer di Sudan.
Kudeta militer yang terjadi menimbulkan demo di berbagai kota di Sudan.
Selain tujuh orang tewas, 140 orang pendemo mengalami cedera saat terjadi bentrokan dengan pihak militer, Senin 25 Oktober 2021.
Pimpinan Militer yang mengkudeta, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan mengumumkan keadaan darurat dan mengatakan jika kekuatan militer sangat diperlukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan, dilansir SeputarTangsel.com dari Reuters, Selasa 26 Oktober 2021.
Burhan menjanjikan akan menyelenggarakan pemilihan pada Juli 2023 dan akan menyerahkan kembali pada pemerintahan sipil yang terpilih.
"Apa yang terjadi saat ini merupakan ancaman dan bahaya nyata bagi impian para pemuda serta harapan bangsa," ujar Burhan.
Kementrian Penerangan Sudan yang masih setia pada Perdana Menteri terguling Abdalla Hamdok, di halaman Facebooknya mengatakan bahwa pada konstitusi transisi, hanya Perdana Menteri yang memiliki hak untuk menyatakan keadaan darurat.