SEPUTARTANGSEL.COM – Pada hari Senin, 16 November 2020 yang lalu, Komite S&P 500 resmi mengumumkan Tesla, perusahaan automotif asal Amerika masuk ke dalam indeks mereka.
Hal ini tentu saja berdampak pada kenaikan saham perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk tersebut.
Diketahui bahwa setelah bergabung dengan indeks S&P 500, saham Tesla melonjak hingga 13%. Harga saham Tesla naik dari 409 Dolar AS menjadi 406 Dolar AS.
Baca Juga: Akademisi UGM Sarankan Pemerintah Melarang Reuni 212 yang Akan Digelar di Monas
Baca Juga: Trauma, Meghan Markle Mengaku Keguguran
Kenaikan tersebut digadang-gadang ikut mempengaruhi harta kekayaan Musk. Musk selaku CEO Tesla memiliki 20% dari total keseluruhan jumlah saham.
Sehingga, harta kekayaan Musk mengalami peningkatan dan berhasil mengalahkan harta kekayaan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.
Musk berhasil menempati posisi ketiga orang terkaya di dunia setelah Jeff Bezos dan Bill Gates.
Baca Juga: Sempat Buron, Dua Tersangka Kasus Ekspor Benih Lobster Akhirnya Serahkan Diri ke KPK
Baca Juga: Syarat dan Cara Cek Bantuan Subsidi Gaji Rp1,8 Juta Bagi Guru Honorer dan Pendidik Non PNS
Berikut adalah beberapa fakta tentang Elon Musk yang berhasil kami rangkum:
Berkewarganegaraan Afrika Selatan, Kanada, dan Amerika
Pebisnis bernama lengkap Elon Reeve Musk tersebut lahir pada tanggal 28 Juni 1971 di Pretoria, Afrika Selatan.
Ayahnya, Errol Musk adalah seorang warga negara Afrika Selatan, sementara Ibunya, Maye Musk adalah orang Kanada.
Baca Juga: Cukup dari Rumah, Bayar Pajak Bisa Secara Online, Begini Caranya
Baca Juga: Terlibat Prostitusi Online, Dua Artis Tanah Air Ditangkap di Hotel Sunter, Jakut
Elon Musk mendapatkan kewarganegaraan Amerika pada tahun 2000 melalui proses naturalisasi.
Diketahui hingga saat ini, orang terkaya ketiga di dunia tersebut memiliki tiga kewarganegaraan sekaligus, yakni Afrika Selatan, Kanada, dan Amerika.
Pernah berkuliah di dua universitas bergengsi
Elon Musk mendapatkan gelar sarjana ganda, fisika dan bisnis dari University of Pennsylvania yang terletak di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka, Kapasitas Kelas Hanya 50 Persen, Nadiem: Minimal Harus Dua Shift
Baca Juga: Acara Habib Rizieq di Megamendung Naik ke Status Penyidikan, Polda Segera Tetapkan Tersangka
Universitas tersebut merupakan salah satu anggota Ivy League dan menempati posisi top 100 di seluruh dunia.
Setelah lulus, Musk melanjutkan ke Stanford University, California untuk mengambil Ph.D. Akan tetapi, baru dua hari belajar di universitas tersebut, Musk memilih untuk menghentikan studinya karena ingin membangun bisnis pertamanya, Zip2 Corporation.
Membaca seluruh ensiklopedia pada usia 9 tahun
Musk mengaku bahwa dirinya membaca seluruh ensiklopedia Britannica pada usia 9 tahun. Ensiklopedia Britannica adalah ensiklopedia berbahasa Inggris yang diterbitkan oleh Encyclopædia Britannica, Inc.
Baca Juga: Diduga, Ini Sepeda Barang Bukti KPK Dalam Kasus Baby Lobster, Seharga Satu Unit Mobil!
Baca Juga: Thanksgiving, Joe Biden Janji Atasi Pandemi Covid-19
Musk bahkan bisa menghabiskan 10 jam waktunya per hari hanya untuk meneliti buku.
Musk menjadi inspirasi Iron Man
Elon Musk sering digadang-gadang sebagai Iron Man, salah satu tokoh superhero Marvel di kehidupan nyata.
Pendiri Tesla Motors, SpaceX, hingga PayPal tersebut bahkan dijadikan Robert Downey Jr., pemeran Iron Man sebagai inspirasinya dalam berakting.***