SEPUTARTANGSEL.COM - Jaringan 5G masih terbatas, namun AS dan China bersaing untuk menciptakan jaringan 6G.
Persaingan teknologi semakin memanas, para peneliti sedang bekerja keras untuk menciptakan teknologi baru.
Diketahui, jaringan 5G masih menjadi jaringan tercepat saat ini.
Baca Juga: Vaksin Gotong Royong, Disiapkan Pengusaha untuk Karyawan sebagai Vaksin Mandiri
Baca Juga: Polisi Hargai Penolakan Putusan Pengadilan Soal Gugatan Praperadilan Keluarga Laskar FPI
Namun jaringannya masih terbatas dan belum banyak yang merasakan kecepatan teknologi 5G.
Menariknya saat ini AS dan China mulai bersaing menciptakan jaringan 6G sebagai pengganti 5G.
Jaringan 6G digadang-gadang mencapai kecepatan 100 kali lebih cepat dari kecepatan jaringan 5G.
Baca Juga: Staf Kepresidenan Ali Ngabalin Positif Covid-19: Allah Sayang Sama Saya
Baca Juga: Banjir di Pondok Aren, DPU Tangsel Lakukan Penanganan dengan Pompa Portabel
Scrum untuk 6G sudah meningkat meski tetap menjadi proposisi teoretis, dan menggarisbawahi bagaimana geopolitik memicu persaingan teknologi, terutama antara AS dan China.
Persaingan untuk menciptakan jaringan 6G memang menjadi upaya yang sangat penting.
"Upaya ini sangat penting sehingga menjadi perlombaan senjata sampai batas tertentu,” kata Peter Vetter, dikutip SeputarTangsel.Com dari Gadget NDTV
Baca Juga: Jajan di Kantin hingga Staycation di Hotel, ShopeePay Hadirkan Cashback 30%
Baca Juga: Untuk UMKM Pangan Olahan, Registrasi BPOM Kini Bisa Diakses Lebih Mudah, Begini Caranya
"Ini juga akan membutuhkan tambahan peneliti untuk tetap kompetitif," tambahnya
Diketahui, China adalah pemimpin dari jaringan teknologi 5G dan itu membuat AS kelimpungan merasa tertinggal.
Dengan menciptakan jaringan nirkabel 6G AS berambisi untuk menjadi yang pertama dari lawannya China.
Baca Juga: PPKM Mikro Mulai Berlaku, Utamakan 3T Pemerintah Siapkan Tes Swab Antigen Gratis
Baca Juga: Tanggapi Jokowi yang Minta Dikritik, Rocky Gerung Bilang Presiden Bersembunyi di Balik Kebohongan Publik
"Tidak seperti 5G, Amerika Utara tidak akan membiarkan peluang kepemimpinan generasi begitu mudahnya kali ini,” kata Vikrant Gandhi, direktur Frost & Sullivan di AS
"Sepertinya persaingan untuk kepemimpinan 6G akan lebih sengit daripada untuk 5G.”tambahnya
Lebih lanjut China telah bergerak meluncurkan satelit pada November untuk menguji gelombang udara untuk potensi transmisi 6G.
Baca Juga: Indonesia Akan Buka Keran Pariwisata untuk Wisatawan Mancanegara dengan Peluang Visa 5 Tahun