Namun, setelah nomor WhatsApp itu ditelusuri melalui aplikasi Get Contact, yang muncul adalah seorang tukang pijat yang diketahui bernama Akim dan berdomisili di Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Kabar Terbaru Kasus Ferdy Sambo di Tengah Gemparnya KDRT Lesti Kejora dan Tragedi Kanjuruhan Malang
Ia pun merasa janggal lantaran tak pernah mencari tukang pijat di Bandung.
"pas di getcontact keluarnya beginian.. sejak kapan saya pernah nyari kang pijet di bandung..," tuturnya.
Ia menduga, rekaman suara yang dikirimkan melalui WhatsApp itu merupakan strategi polisi untuk menghasut masyarakat terkait tragedi Kanjuruhan.
"kacau sih yak strateginya pak pol ini, buat orang2 tertentu yang gampang kehasut dll pasti percaya2 aja," ucapnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Pengusutan Tragedi Kanjuruhan Tuntas dalam Sebulan, Bentuk Tim Pencari Fakta
"maksud saya ya yaudah diselidiki aja.. karna yang salah memang banyak pihak, gak cuma 1 aja.. jangan malah pake gerakan aneh gini, asli aneh," tambahnya.
Menurut pemilik akun @almertarandha, rekaman suara yang diduga sengaja dikirim pihak kepolisian untuk menghalau opini publik terkait tragedi Kanjuruhan itu dikirim ke nomor WhatsApp secara acak.
Bahkan menurutnya, nomor WhatsApp yang digunakan merupakan nomor bekas yang sudah lama kadaluwarsa.