Sehingga, kata Refly Harun, hasil autopsi ulang Brigadir J tak perlu ditunggu-tunggu lagi karena sudah kehilangan relevansinya.
"Sepertinya hasil autopsi sudah kehilangan relevansi kalau seandainya petunjuk itu sudah bisa didapatkan dari yang lainnya," ucapnya.
Refly Harun menjelaskan, hasil autopsi hanya akan mengungkapkan apakah luka di tubuh jenazah Brigadir J disebabkan luka atau penyiksaan.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada itu menegaskan, hasil autopsi semakin tidak relevan karena saat ini Bharada E dikabarkan telah mengakui bahwa ia bukanlah pelaku penembakan Brigadir J yang sesungguhnya.
"Ada orang lain. Ada isu yang beredar bahwa dia menyebut nama. Tapi tentu kita tidak bisa mengatakan nama yang ia sebut karena ada asas praduga tak bersalah," ungkapnya.
Baca Juga: Ferdy Sambo Dibawa ke Tempat Khusus di Mako Brimob, Kadiv Humas Polri Ungkap Alasannya
Terlebih, kata Refly Harun, pengakuan Bharada E yang sebenarnya belum diungkapkan oleh pihak terkait kepada publik.
"Tapi yang jelas tentu kasus ini mengakselerasi kemungkinan pihak-pihak lain terlibat jauh lebih dalam sebagai aktor utamanya. Dan ini ujian bagi Polri," tegas Refly Harun.***