Dituduh Dukung Prabowo di Pilpres, Felix Siauw: Tak Pernah Dukung Nama, Kita Perlu Pemimpin yang...

- 7 Mei 2022, 13:53 WIB
Ustadz Felix Siauw jawab tudingan dukung Prabowo di Pilpres.
Ustadz Felix Siauw jawab tudingan dukung Prabowo di Pilpres. /Instagram / @felixsiaw/

SEPUTARTANGSEL.COM - Pendakwah, Ustadz Felix Siauw mengaku tidak pernah mendukung calon presiden (capres) dalam Pilpres 2014 dan 2019 berdasarkan nama atau individu calon tersebut.

Bahkan, Ustadz Felix Siauw menegaskan tidak ada data ataupun bukti yang menunjukkan dirinya mendukung calon tertentu dalam Pilpres 2014 dan 2019.

Hal itu disampaikan oleh Ustadz Felix Siauw saat berbincang dengan Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun yang mempertanyakan mengenai maraknya tuduhan terhadap pendakwah tersebut mengenai dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dalam dua kali Pilpres terakhir.

Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Orang Yaman, Refly Harun: Kalau Kita Usut, Nggak Ada Orang Indonesia Asli

"Tidak ada narasi yang saya sampaikan, saya mendukung calon, bahkan berkali-kali saya sampaikan di Instagram saya, saya sampaikan di Twitter saya pada tahun 2014, lalu kemudian 2019 kemarin, senantiasa saya sampaikan bahwa Felix Siauw tidak pernah mendukung nama," kata Ustadz Felix Siauw, dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun pada Sabtu, 7 Mei 2022.

Pendakwah itu mengatakan dirinya senantiasa mendukung capres bukan didasarkan pada individunya, melainkan kepada idenya.

Menurutnya, individu bisa berubah, sementara ide tidak akan pernah berubah.

"Dari dulu kita dukung adalah ide, karena individu bisa berubah tapi ide selamanya akan sama. Makanya saya tidak pernah menyebut individu dalam hal yang saya lakukan," ucapnya.

Baca Juga: Prabowo Temui Megawati saat Lebaran 2022, Refly Harun Ungkap 2 Spekulasi: Soal Pilpres 2024 dan Nasib Luhut

Lebih lanjut, Ustadz Felix Siauw mengatakan akan mendukung pemimpin yang menerapkan syariat Islam dan yang menjalankan hukum-hukum Allah SWT.

Pasalnya, dia mengaku tidak pernah percaya terhadap seseorang sebelum orang tersebut meninggal dunia.

"Contoh, yang saya katakan adalah kita perlu pemimpin yang menerapkan syariat Islam, kita perlu pemimpin yang menerapkan hukum-hukum Allah. Kita nggak pernah bilang pilihlah pemimpin yang ini, nggak pernah. Karena saya secara pribadi belum yakin sama orang kalau dia belum mati," jelasnya.

Di sisi lain, Ustadz Felix Siauw juga mengaku heran dengan munculnya fenomena tudingan radikal, anti-NKRI, anti-Pancasila, intoleran dan lainnya yang ditujukan kepadanya sejak 2016.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Divonis 5 Bulan Penjara, Refly Harun Bandingkan dengan Habib Rizieq: Ironi Penegakan Hukum

Padahal, dia mengungkapkan sejak mulai dakwah dari 2002, tidak pernah ada tudingan-tudingan tersebut.

Bahkan, dia menilai ada kepentingan politik tertentu yang ingin dibangun dengan narasi tersebut.

"Oleh karena itu saya mulai bingung dan menyampaikan pada waktu itu. Kalau kita lihat ada sesuatu yang berbeda nih di antara 2016 ke atas dengan 2016 ke bawah. Jadi, ada keterkaitan antara narasi yang dibangun dengan politik yang ingin dibangun," tukasnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

x