Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan disebut memiliki wajah sebagai orang Yaman.
Sebutan itu berasal dari seorang pria yang mengunggah videonya di media sosial sedang melihat baliho Gubernur DKI Jakarta yang diduga ada di Surabaya dan menyebut Anies Baswedan sebagai orang Yaman yang tidak dikenal di Kota Pahlawan.
Munculnya tudingan terhadap Anies Baswedan orang Yaman membuat Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun ikut buka suara.
Refly Harun mengatakan masyarakat harus memahami konsep citizenship.
Hal itu diungkapkannya melalui sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 5 Mei 2022.
"Kita harus pahami konsep citizenship. Jadi warga negara itu ada dua," kata Refly Harun.
Refly mengungkapkan ada dua konsep mengenai warga negara yang harus dipahami oleh masyarakat.
Pertama, seorang warga negara sejak kelahirannya. Kedua, warga negara karena proses naturalisasi.
Baca Juga: Survei Charta Politika: Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan
Dia menegaskan Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Tsamara Amany, Najwa Shihab merupakan warga negara Indonesia asli sejak kelahirannya.
"Anies Ahok, Tsamara, Najwa Shihab itu adalah orang Indonesia asli karena dia menjadi warga negara sejak kelahiran bukan karena proses naturalisasi," tegasnya.
Lebih lanjut, advokat itu menjelaskan tidak ada orang asli Indonesia. Pasalnya, jika diusut sampai awal penciptaan manusia, maka semua manusia secara universal merupakan keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa.
"Kalau kita usut belakang-belakang, nggak ada orang Indonesia asli karena semua orang kan, bapak Nabi Adam, kalau kita bicara universal maka sama, keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa," tukasnya.
Baca Juga: Budi Santosa Purwokartiko Sebut Manusia Gurun, Refly Harun: Tak Jelas, Kenapa Rektor Harus Komentar Demikian?
Sebelumnya, seorang pria dengan akun TikTok @rianda27 mengunggah videonya yang tidak terima ada baliho Anies Baswedan di Surabaya.
Bahkan, dia mengaku tidak mengetahui sosok dari baliho yang merupakan Anies Baswedan dan menyebutnya sebagai orang Yaman.
"Orang Surabaya tidak kenal orang Yaman ini, supaya apa wajah orang Yaman dipasang di Surabaya?" ucap pria tersebut.***
